Jakarta, Obsessionnews.com – Wall Street akhir pekan lalu tutup di zona merah, dengan indeks DJIA dan S&P terkoreksi 0,05% dan 0,31% tutup di 18161,19 dan 2126,41. Posisi tersebut dipicu karena kekhawatiran pasar atas hasil pemilihan presiden (pilpres) di Amerika Serikat (AS) menjelang pelaksanaan pilpres delapan November 2016 mendatang.
Pengamat pasar modal David Sutyanto menganalisis, isu negatif atas kandidat Hillary Clinton cenderung membuat imbas negatif di pasar, begitupun dengan sebaliknya.
“Tak hanya karena pengaruh isu pilpres di AS, pergerakan pasar juga dipicu respon atas rilis laba 3Q16 sejumlah emiten sektoral, dan pergerakan bullish harga komoditas tambang terutama logam,” ungkap David melalui kerengan tertulis yang diterima Obsessionnews.com, Senin (31/10/2016) pagi.
Selama sepekan indeks DJIA tergolong flat, dan indeks S&P dan Nasdaq masing-masing koreksi 0,7% dan 1,3%. Sementara itu harga minyak mentah akhir pekan lalu terkoreksi 2% di USD48,70/barel.
“Selama sepekan harga minyak mentah anjlok 4,5% setelah lima pekan sebelumnya berturut-turut menguat akibat sejumlah spekulasi pesimis atas pembatasan produksi menjelang pertemuan OPEC November ini,” tutup David. (Aprilia Rahapit)
