Selasa, 14 Mei 24

Kepala Daerah Segera Antisipasi Dampak Kabut Asap

Kepala Daerah Segera Antisipasi Dampak Kabut Asap

Padang, Obsessionnews – Kabut asap yang menyelimuti wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dalam beberapa hari belakangan, mendapat perhatian serius dari Penjabat (Pj) Gubernur Sumbar Reydonnizar Moenoek. Rabu (2/9), Pj Gubernur Sumbar mengintruksikan kepada bupati dan walikota serta kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk segera mengambil langkah konkrit untuk mengantisipasi dampak buruk jika kabut asap di wilayah Sumbar bertambah menebal.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Zulfiatno mengatakan, surat himbauan tersebut sebagai antisipasi untuk lebih waspada, jika adanya peningkatan ancaman terhadap masyarakat.

“Meskipun kabut asap terus bertambah tebal dan kualitas udara semakin buruk, pemerintah belum mengeluarkan status darurat siaga, karena kondisinya masih sedang atau tidak sehat,” kata Zulfiatno kepada obsessionnews.com Kamis (3/9).

Sekalipun demikian, setiap instansi harus melakukan antisipasi dengan berkoordinasi terkait kebencanaan serta memberikan rekomendai ancaman kabut asap.

“Gubernur sudah minta agar SKPD di Kabupaten/Kota untuk melakukan rapat darurat kabut antisipasi kabut asap ini. Kita juga minta untuk terus dilaporkan bagaimana statusnya,” ungkapnya.

Zulfiatno mengatakan, Gubernur juga sudah menginstruksikan agar SKPD dan instansi terkait di Kabupaten/Kota untuk menambah stok masker sebagai langkah antisipatif jika kaut asap semakin tebal.

“Kita mintalah kesadaran warga sendiri untuk menyiapkan masker. Bantuan pemerintah itu adalah sifatnya sebagai stimuluas,” kata Zulfiatno.

Mengingat kondisi udara terus memburuk dan semakin pekat, masyarakat diharapkan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah bila tidak perlu. Masyarakat juga diminta untuk tidak membakar lahan untuk membuka ladang ataupun sekedar membakar sampah, karena dampaknya akan semakin menganggu terhadap kesehatan.

Kabut asap yang menyelimuti wilayah Sumbar dalam beberapa hari belakangan, berasal dari Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel). Sesuai siklus angin yang bergerak dari arah selatan, maka wilayah Sumbar terkena dampaknya. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.