Jumat, 19 April 24

Kemenkop Perkuat Ketahanan Bisnis KUKM Hadapi Bencana

Kemenkop Perkuat Ketahanan Bisnis KUKM Hadapi Bencana
* Asdep Perlindungan Usaha Kemenkop dan UKM Sutarmo dalam acara Bimbingan Teknis Ketahanan Usaha KUMKM di Wilayah Bencana di Pandeglang. (Foto: dok Kemenkop dan UKM)

Banten, Obsessionnews.com – Kementerian Koperasi dan UKM berupaya, agar pelaku usaha di daerah dapat terus mempertahankan usahanya meski dilanda bencana. Sebab dikatakan upaya untuk mempertahankan usaha bagi UMK apabila terjadi bencana belumlah optimal dilakukan. 

Hal ini disebabkan banyaknya jumlah bencana yang terjadi dan jumlah KUMKM yang terkena bencana dalam beberapa tahun terakhir. Disamping itu, lemahnya ketahanan bisnis koperasi dan UKM dalam menghadapi bencana. 

“Untuk itu, kedepan Kementerian Koperasi dan UKM akan terus berupaya untuk mengurangi risiko usaha agar dampak bencana bagi KUMKM dapat diminimalisir,” kata Asdep Perlindungan Usaha Kemenkop dan UKM Sutarmo dalam acara Bimbingan Teknis Ketahanan Usaha KUMKM di Wilayah Bencana di Pandeglang, sebagaimana dalam siaran pers, Jumat (12/4/2019).

Upaya itu dilakukan diantaranya dengan menyelenggarkan bimtek. Output dari bintek ini, yakni peserta akan memperoleh semangat untuk berusaha, peserta memperoleh praktik dalam pembuatan kue berbahan dasar tepung terigu  dari PT. Sriboga Flour Mill, dan peserta akan difasilitasi memperoleh izin usaha.

Dalam bimtek peserta diberikan pembekalan motivasi mempertahankan bisnis dalam situasi terdampak bencana, pengurusan Izin usaha mikro kecil melalui sistem OSS dan praktek pengolahan makanan olahan berbahan baku tepung terigu bekerja sama dengan PT. Sriboga Flour Mill.

“Kerja sama dengan PT Sriboga Flour Mill dengan memberikan praktek pengolahan makanan. Diharapkan UKM makin terampil, dan kreatif dalam menghasilkan produk makanan, mendapatkan bahan baku yang lebih murah dan mudah sehingga produk UMKM dapat bersaing di pasar dengan harga yang kompetitif,” ujar Sutarmo.

Selain itu, para peserta dihimbau untuk memanfaatkan konsultasi atau pendampingan yang ditawarkan oleh PT JEEMWE. Para peserta juga diharapkan agar menyusun rencana usaha, apa yang sudah dilaksanakan dan hasilnya seperti apa. 

Turut disosialisasikan program strategis Kemenkop dan UKM dalam rangka penguatan usaha/daya saing yaitu Early Warning System (EWS), PLUT-KUMKM, Kemitraan Nilai dan Rantai Pasok dengan Usaha Besar, Rehabilitasi UMK Pasca bencana dan IUMK.

Dalam kesempatan ini, Kemenkop dan UKM langsung memberikan NIB dan IUMK kepada 2 (dua) pelaku usaha yaitu Afiatun Inayah yang memiliki usaha jamu tradisional dan Septia Maulida yang memiliki usaha pembuatan bros. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.