
Muhaimin Iskandar.
Imar
Jakarta-Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin mendorong agar subsidi bahan bakar minyak (BBM) dapat mengurangi pengangguran dan memperluas kesempatan kerja melalui program padat karya. Program ini merupakan salah satu program andalan dalam rangka program perluasan kesempatan kerja, khususnya di sektor luar hubungan kerja.
“Model padat karya ini yang harus kita tingkatkan mellaui Pendekatan Berbasis Sumber Daya Lokal misalnya untuk Pembangunan Infrastruktur Pedesaan yang juga di sisi lalin bermanfaat langsung dalan Penciptaan Lapangan Kerja,”jelasnya di Jakarta, Minggu (16/6/2013).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2013, jumlah pengangguran mencapai 7,17 juta orang (5,92 persen) dari jumlah angkatan kerja Indonesia yang mencapai 121,2 juta orang.
Menurut Muhaimin, optimis program padat karya masih cukup efektif dalam menggerakkan masyarakat di perkotaan dan pedesaan. Apalagi, program itu bersentuhan langusng dengan Masyarakat dan dikerjakan oleh masyarakat dan demi kepentingan masyarakat itu sendiri.
“Penggunaan subsidi BBM bagi pembangunan infrastruktur yang dikerjakan oleh masyarakat secara program padat karya akan lebih bermanfaat bagi masyarakat,”ujarnya.
Lebih lanjut, Muhaimin mengatakan sudah saatnya masyarakat miskin pun harus lebih dapat merasakan keberadaan subsidi BBM melalui pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Pola subsidi kini harus diubah dengan lebih diprioritaskan dan menjadi dinikmati orang miskin yang merasakan langsung manfaatnya.
“Subsidi program ini akan lebih bermanfaat untuk orang miskin dan sangat miskin akan langsung mendapatkan bantuan subsidi. Masyarakat yang membutuhkan bantuan-bantuan pun disampaikan Muhaimin akan menjadi prioritas dalam program-program pemerintah,”terangnya.
“Pada sisi lain kita semua harus menyadari dan berkomitmen mendukung pemerintah menaikkan harga BBM karena subsidi akan tetap dialihkan pada orang miskin. Itu akan lebih bermanfaat, “pungkasnya.