Sabtu, 20 April 24

Kegiatan MTQ di Tangsel Harus Terus Ditingkatkan di Masa-masa Mendatang

Kegiatan MTQ di Tangsel Harus Terus Ditingkatkan di Masa-masa Mendatang
* Pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) XII Tingkat Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, di Pusat Pemerintahan Kota Tangsel, Jumat (2/7/2021). (Foto: Humas Pemkot Tangsel)

Tangsel, obsessionnews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, tetap menggelar Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) XII Tingkat Kota Tangsel dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga dalam pembukaan MTQ XII Tingkat Kota Tangsel di Pusat Pemerintahan Kota Tangsel, Jumat (2/7/2021).

Pilar menjelaskan, pelaksanaan MTQ ini akan menggunakan prrokes yang maksimal. Sehingga tidak menjadi klaster baru Covid-19. Sebagaimana yang dikhawatirkan oleh masyarakat atau stakeholder lainnya.

“MTQ adalah identitas dari Kota Tangerang Selatan, sehingga tidak bisa dihilangkan atau tetap harus dilakukan,” ujar Pilar usai menghadiri pembukaan MTQ Tangsel.

Dikutip dari siaran pers yang diterima obsessionnews.com, Minggu (4/7), dalam kesempatan itu Pilar mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan panitia, juri dan peserta. Di antaranya yaitu setiap orang yang berperan di dalamnya harus dicek apakah terbebas dari Covid-19 sehingga tidak menyebabkan penularan dalam kegiatan.

Kemudian koordinasi yang dilakukan oleh Pemkot dan Kementerian Agama (Kemenag) adalah kegiatan yang dipercepat, sehingga tidak memakan waktu lama. Juga dilakukannya dalam tempat terpisah.

“Sebenarnya tahun lalu juga memanfaatkan teknologi, jadi bukan hal yang baru,” tandasnya.

Sementara itu Ketua LPTQ Tangsel Bambang Noertjahjo mengungkapkan, ikhtiar, doa, dan tawakkal mutlak dilakukan dan kegiatan MTQ salah satu upayanya.

“Semoga dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an, wabah Covid-19 di Kota Tangsel dapat melandai dan hilang,. Kita yakin Al-Qur’an adalah rahmat dan obat,” ujarnya.

Kepala Kantor Kemenag Kota Tangsel Abdul Rojak mengingatkan kegiatan MTQ ini harus terus ditingkatkan di masa-masa mendatang, karena merupakan salah satu bagian dari syi’ar agama, khususnya mendekatkan masyarakat dengan Al-Qur’an dengan cara meningkatkan pemahaman tentang isi dan kandungan kitab suci Al-Qur’an.

“MTQ bukanlah acara seremonial belaka, bukan hanya sebagai ajang untuk mencari yang terbaik dengan kategori-kategori yang dilombakan, tapi sebuah kegiatan untuk lebih mencintai dan memahami Al-Qur’an,” ujar Rojak. (red/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.