
Kebumen, Obsessionnews.com – Pemilihan kepala daerah di Kabupaten Kebumen tahun ini hanya memunculkan satu pasangan calon tunggal, yakni Arif Sugiyanto dan Ristawati Purwaningsih, atau Arif-Rista. Keduanya merupakan putra daerah asli Kebumen.
Arif lahir di dukuh Kuwarisan, Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen, dan Rista lahir di Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwarasan. Jika Rista lama membangun karier di tanah kelahiran dengan mendirikan rumah sakit Purwogondo, Kuwarasan, Arif justru mimilih berkarier di Jakarta.
Pria lulusan SMPN 3 Kebumen dan SMAN 1 Prembun ini meniti karier di lembaga Kepolisan. Ia lama bertugas di Jakarta lebih dari 20 tahun. Waktu yang tidak sebentar itu, ia gunakan sebaik mungkin untuk menata dan membangun jaringan dengan berbagai pihak. Terutama di tingkat pusat.
Dalam beberapa kesempatan saat bertemu dan menyapa warganya, pria yang dikarunia lima orang anak ini kerap menyampaikan relasi yang ia bangun bersama pemerintah pusat maupun pihak swasta akan terus dimaksimalkan untuk membangun daerahnya.
Hal ini pun diakui oleh Dokter Hasan Bayuni, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kebumen. Sebagai tokoh muda, Dokter Hasan mengakui sejauh ini, Arif sudah banyak memberikan kontribusi untuk pembangunan masyarakat Kebumen melalui relasi yang ia kembangkan.
Menurutnya, selain cerdas, cakap, dan beritegritas, Kebumen kata dia, memang membutuhkan seorang pemimpin yang punya banyak relasi di tingkat pusat. Bukan semata-mata untuk memberikan keuntungan pribadi atau kelompok. Tapi lebih dari itu, relasi itu dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat.
“Khususnya Pak Arif Sugiyanto, saya pribadi mengenal beliau memiliki jaringan yang luas baik di tingkat pusat, apakah itu pemerintah maupun swasta. Bahkan di tingkat provinsi atau pun daerah, beliau juga memiliki relasi yang sangat luas,” tutur dokter Hasan saat ditemui di sela-sela acara Milad 108 tahun Muhammadiyah di Sruweng, pada Minggu (22/11/2020).
“Sebenarnya bukan hanya relasi saja yang penting, tapi beliau punya rasa kepedulian yang sangat tinggi terhadap masyarakat. Saya pribadi anak muda yang mengelola lembaga zakat. Beliau Pak Arif rutin menitipkan zakat, infaq, shadaqoh, kurban untuk kegiatan sosial membantu masyarakat terdampak covid. Ini dari harta beliau sendiri,” tambahnya.
Arif yang masih menjabat wakil bupati Kebumen dan tengah mengambil masa cuti kampanye ini, pernah menyatakan dirinya tidak pernah mengambil gajinya sebagai pejabat daerah. Seluruh gajinya ia sumbangkan kepada lembaga amil zakat untuk kegiatan sosial. Ia memastikan jabatan tidak digunakan untuk mencari kekayaan, tapi untuk kemaslahatan masyarakat.
“Apalagi kalau kemudian beliau memiliki jaringan yang luas. Saya yakin jaringan ini akan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, dan ini akan sangat membantu untuk kemajuan Kebumen di masa yang akan datang,” ucap dokter Hasan yang juga merupakan Direktur PKU Muhamamdiyah Sruweng ini.
Senada dengan dokter Hasan, Ketua Tanfidziah PCNU Kebumen H. Moh Dawamudin juga menyatakan hal yang sama. Kebumen ke depan kata dia, tentu membutuhkan sosok pemimpin yang jujur, amanah, kredibel, kapabel, visioner, bisa memahami persoalan Kebumen dan punya kemampuan untuk memberikan solusi terhadap persoalan yang ada.
Di samping itu, Lanjut Dawam, bupati Kebumen ke depan juga harus punya kemampuan untuk melakukan lompatan-lompatan strategis dalam membangun berbagai bidang. Sebab, jika jalan atau cara kerjanya monoton, tidak punya terobosan, proses pembangunan di Kebumen akan berlangsung lama.
“Nah untuk dapat melakukan lompatan-lompatan strategis, ya dibutuhkan pemimpin yang memiliki networking dengan para pembuat kebijakan di pemerintah pusat,” tutur Dawam saat dihubungi melalui saluran telepon.
Misalnya kata Dawam, pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu atau Rice Milling Unit di Desa Kaliputih Kecamatan Kutowinangun. Ini merupakan hasil dari relasi Arif yang telah membangun hubungan baik dengan Kementerian BUMN, Pihak Bank Mandiri, dan PT Pertamina.
“Untuk calon yang ada sekarang, saya kira sudah memberikan kontribusi untuk kebumen, misalnya adanya pembangunan Rice Miling di Kutowinangun. Dan itu menunjukkan bahwa beliau punya jejaring dengan orang-orang di pusat,” tuturnya.
Kemudian ada lagi bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) traktor di Desa Sidomoro, Kecamatan Buluspesantren. Arif telah menyerahkan 15 traktor itu kepada 15 Gapoktan, traktor itu merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian.
Lalu ada lagi bantuan subsidi untuk 752 TPQ dari Kementerian Agama. Termasuk bantuan untuk madrasah diniyah dan ibtidaiyah. Pihaknya juga tengah mengusulkan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Pesantren untuk Kabupaten Kebumen segera ditambah.
Di awal-awal pandemi Covid-19 ini, Arif mampu mendatangkan ribuan alat rapid test gratis dari pusat untuk dibagikan kepada warga. Saat itu, ia meminta seluruh kecamatan di Kebumen mengadakan rapid test gratis yang dipusatkan di pasar-pasar. Ini diperlukan untuk mendeteksi adanya virus corona di masing-masing zona.
Di wilayah transportasi, Kebumen patut bersyukur karena saat ini kereta eksekutif sudah bisa turun di Kebumen. Bahkan Kebumen juga kini sudah dilewati kereta bandara yang menghubungkan wilayah Kutoarjo sampai Yogyakarta, Solo. Masyarakat kini bisa lebih mudah untuk bepergian ke luar kota.
“Harapan saya, pemimpin Kebumen ke depan ya harus visioner, Kebumen sebagai kabupaten termiskin di Jawa Tengah membutuhkan pemimpin yang kuat, visioner dan memiliki relasi yang luas. Dengan tiga kombinasi tersebut harapannya bisa mengantarkan Kebumen menjadi lebih sejahtera.”
“Karena tanpa pemimpin yang kuat, tanpa pemimpin yang memiliki visi yang jelas, serta relasi yang luas, rasanya akan susah Kebumen untuk bangkit dari posisi kabupaten termiskin di Jawa Tengah,” ucap Dokter Hasan menutup pembicaraanya dalam memberikan testimoni tentang sosok Arif Sugiyanto di mata kader Muhammadiyah. (Albar)