
Obsessionnews.com – Obsession Media Group (OMG) kembali menggelar Webinar UMKM SUMMIT 2022 dengan tema “UMKM Outlook 2023 (Pasca Covid-19) dan Peluang 2023” pada Sabtu (26/11/2022).
Acara yang dikemas dengan format talk show online yang dapat ditayangkan secara live streaming via Zoom Meeting dan YouTube TV OMG ini dibuka (opening speech) oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Teten Masduki dengan menghadirkan para narasumber yang kompeten dan kapabel dalam tiga sesi yang dimulai pukul 09.00 WIB.
Dalam acara tersebut, Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid menjadi narasumber di sesi pertama.
Dia mengungkapkan, saat ini perekonomian Indonesia sedang menghadapi beberapa gejolak krisis global yang berimbas dengan perekonomian dunia. Ditambah lagi perang Ukraina dan Rusia yang masih berlanjut.
“Hal ini telah memicu harga-harga global dan mendorong kenaikan laju inflasi di banyak negara tidak terkecuali di Indonesia,” ujar Arsjad.
Dia menambahkan, cepat atau lambat tantangan ini akan mempengaruhi kelangsungan dunia usaha, terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang masih relatif rentan terhadap gejolak ekonomi.
“Tapi KADIN percaya sektor swasta dan pemerintah mempunyai peran yang krusial untuk urusan memperkuat UMKM dalam menghadapi krisis ekonomi,” ungkapnya.
Sesuai dengan tema acara ini, lanjut Arsjad, KADIN bersama koorporasi siap mendukung UMKM untuk menghadapi krisis tersebut, salah satunya melalui kemitraan, inklusif, ataupun pendampingan yang melekat pada UMKM dan petani di daerah.
Melalui kemitraan ini, KADIN bisa membantu UMKM dalam bentuk klaster pengetahuan dan teknologi, memperluas akses pembiayaan, memberikan bantuan distribusi pertanian. “Sebagai contoh membuka akses pasar, baik nasional maupun eksport,” ucapnya.
Dia mengaku, KADIN sendiri sudah mengerahkan modal untuk kemitraan ini. Sebagai contoh, pertanian di Garut, Jawa Barat, dengan adanya kemitraan ini pertanian di sana mengalami kenaikan 12-15%. Bahkan meningkatnya margin keuntungan petani hingga 27%.
“Contoh lainya ada pertanian cabai di Ciawi Bogor. Dengan kemitraan transport dan teknologi, ekspansi tanah bisa meningkat 5 kali lipat dengan hasil pemasaran meningkat dua kali lipat dari 30 juta rupiah per hektar menjadi 60 juta rupiah per hektar,” tambah Arsjad.
Bayangkan, lanjut dia, betapa besarnya manfaat apabila ini bisa diterapkan di kebun-kebun, sawah-sawah, dan toko-toko UMKM di seluruh Indonesia.
“Walaupun saat ini kita dihadapi oleh berbagai tantangan, kita semua jangan panik. Karena kita sudah berhasil melewati tantangan di tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Dia meyakini, Indonesia bisa melewati hal ini, asal semua elemen masyarakat bisa bergotong royong bersama koorporasi membantu UMKM. Sementara itu pemerintah dan KADIN menyiapkan sistem pendukung agar UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia bisa tumbuh kuat semakin tahan banting dan semakin maju.
“Bersama kita bisa menghadapi tantangan ini, kita wujudkan Indonesia yang sejahtera,” pungkasnya. (Poy)