Jumat, 17 Mei 24

Jokowi: Jangan Takut Hadapi Era Persaingan

Jokowi: Jangan Takut Hadapi Era Persaingan

Jakarta, Obsessionnews – Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa saat ini merupakan era persaingan, karena mulai memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk menghadapi itu, pemerintah serius bekerja keras dalam memperbaiki dan membenahi hal-hal yang dirasa masih kurang.

“Kita masuk era kompetisi, era persaingan yang tidak lagi bisa kita tolak, sebab itu tidak ada kata lain, harus kerja keras perbaiki dan benahi apa yang masih kurang,” ujar Presiden di acara Rekernas PDI-P, Jakarta, Minggu (10/1/2016).

Menurut Presiden, Indonesia tidak perlu gentar menghadapi era persaingan ini, karena banyak pimpinan negara, termasuk negara-negara dari kawasan ASEAN yang merasa takut pasar dalam negeri mereka dibanjiri produk dan tenaga kerja dari Indonesia karena sudah tidak bisa mereka bendung lagi.

“Wong mereka juga takut. Jadi kita harus yakin mampu bersaing dengan mereka,” terang Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengatakan komitmen pemerintah kepada pembangunan infrastruktur yang Indonesia-sentris, tidak lagi Jawa-sentris, dan membangun dari pinggiran dan desa. Alokasi anggaran infrastruktur pada APBN 2016 mencapai Rp 314 triliun untuk bisa menghadirkan pemerataan pembangunan, khususnya di daerah-daerah terpencil dan perbatasan.

Jokowi Rakernas PDIP

Jokowi mengingatkan bahwa masalah utama yang dihadapi adalah ketimpangan wilayah, perbedaan harga barang-barang kebutuhan yang menyolok. Presiden memberikan gambaran harga bensin premium di Jakarta, kurang lebih Rp. 7000,- per liter, tapi di Wamena sekitar Rp. 60.000,- per liter.

“Di sini semen Rp 60.000 per sak di sana (Papua) Rp. 1.000.000 hingga Rp 2,5 juta per sak di daerah Pegunungan Tengah Papua karena infrastrukturnya tidak ada. Ini ketimpangan yang harus kita kejar,” ucap Presiden.

Presiden menggambarkan minimnya kondisi infrastruktur di Papua, ketika dirinya berkunjung ke Kabupaten Nduga yang tidak memiliki jalan aspal. Untuk itulah Presiden memerintahkan kepada Menteri PUPR dan TNI agar tahun ini sudah tembus jalan darat dari Nduga ke Wamena.

“Kalau itu kejadian (terhubung) maka harga turun setengahnya. Simpul antar pulau dihubungkan,” ujar Presiden.

Presiden tidak hanya memberikan perhatian pada infrastruktur di daerah terpencil atau tertinggal, tapi juga kondisi jalan di perbatasan turut dibangun agar bisa lebih baik dari negara-negara tetangga. “Jalan perbatasan, ini yang kita kerjakan, kebanggan sebagai bangsa akan menjadi berkembang,” kata Presiden. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.