Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Jokowi Dorong Negara-negara G20 Lakukan Sejumlah Upaya Percepat Pencapaian SDGs

Jokowi Dorong Negara-negara G20 Lakukan Sejumlah Upaya Percepat Pencapaian SDGs
* Presiden Joko Widodo berpidato pada sesi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of 20 (G20) yang membahas tentang pembangunan berkelanjutan di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10/2021).  (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Obsessionnews.com – Sebagai payung besar bagi pemenuhan hak-hak pembangunan yang berkelanjutan, target Millennium Development Goals (MDGs) harus makin diperjuangkan pascapandemi Covid-19 ini. Akibat pandemi, kemiskinan ekstrem dunia kembali meningkat dari yang semula diharapkan 7,5 persen di tahun 2021, naik kembali ke 9,4 persen.

 

Baca juga:

Erdogan akan Berkunjung ke Indonesia

Udara Sejuk Kota Roma Sambut Kedatangan Presiden Jokowi

Agenda Padat Menanti Presiden Jokowi di Hari Pertama KTT G20

Jokowi Saksikan Pertunjukan Kebudayaan di Terme di Diocleziano

 

Selain itu, terganggunya rantai pasok global bukan hanya menggoyahkan kebutuhan industri, tetapi juga mengganggu stabilitas kebutuhan dasar, termasuk pangan, terutama di negara-negara berkembang.

Saat berpidato pada sesi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of 20 (G20) yang membahas tentang pembangunan berkelanjutan di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10/2021), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar negara-negara G20 melakukan sejumlah upaya untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Kita harus segera beraksi agar dunia tidak terancam jatuh ke dalam krisis berkepanjangan. Kita G20 harus melakukan sejumlah upaya bersama untuk memastikan SDGs tercapai sesuai target, 9 tahun lagi,” ujar Jokowi.

Dikutip dari situs resmi Presiden RI, Senin (1/11/2021), dalam kesempatan itu Jokowi menjelaskan upaya bersama tersebut yaitu pertama, menggalang solidaritas untuk membantu negara dan masyarakat yang paling rentan. Menurut Jokowi, inisiatif debt service suspension serta tambahan alokasi SDR senilai USD650 miliar menjadi langkah penting untuk memberi ruang kebijakan bagi negara berpendapatan rendah dan menengah untuk berkonsentrasi melawan pandemi.

Kedua, memperkuat kemitraan global untuk membantu pendanaan dan akses teknologi bagi negara berkembang. Financing gap yang melebar dari USD2,5 triliun per tahun menjadi USD4,2 triliun per tahun, harus menjadi perhatian serius.

“Mobilisasi pembiayaan inovatif untuk menutup gap pendanaan SDGs, termasuk melalui blended finance harus segera dilakukan. Peningkatan investasi swasta yang berkelanjutan harus didorong untuk menggerakkan kembali roda perekonomian dan menciptakan lapangan kerja di negara berkembang,” paparnya.

Ketiga, meningkatkan kemampuan adaptasi dan ketangguhan terhadap guncangan dan ketidakpastian masa depan, terutama di sektor kesehatan, kapasitas fiskal, serta kapasitas perencanaan dan implementasi pembangunan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat setidaknya 8 negara berada di tingkat risiko sangat tinggi dan 40 negara risiko tinggi bagi lost generation, terutama karena menurunnya kesempatan belajar dan lapangan pekerjaan. Menurut Jokowi, Indonesia telah mengembangkan kebijakan yang meningkatkan adaptasi sektor pendidikan dan memberikan perlindungan sosial bagi mereka yang paling rentan dan kehilangan pekerjaan.

“Namun banyak negara lain yang menghadapi risiko tinggi. G20 harus bekerja sama membantu mereka memastikan tidak ada lost generation. Hanya dengan demikian, kita dapat pulih bersama menuju masa depan yang lebih baik tanpa meninggalkan siapa pun,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden saat menghadiri sesi tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (BPMI Setpres/red/arh)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.