JNE Soroti Pentingnya Keamanan Siber dalam Ekosistem Bisnis Logistik

Obsessionnews.com - Dalam acara Indonesian CEO Talk (ICT) bertajuk ‘Urgensi Keamanan Siber di Era Transformasi Digital Indonesia’, Vice President of Technology PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Andries K. Indrajaya menyoroti peran krusial keamanan siber (Cyber Security) dalam menghadapi era transformasi digital di industri logistik. Acara ini digelar secara virtual dan fisik di Hotel Tribrata, Jakarta Selatan, pada Jumat (25/8/2023). Andries menjelaskan, JNE tidak hanya merupakan perusahaan logistik, melainkan juga perusahaan jaringan (network company). Perusahaan ini bermitra dengan berbagai rekan bisnis dalam upaya untuk tumbuh dan berkembang bersama. "Partner bisnis di bawah payung JNE mencakup lebih dari 9.000 titik di seluruh Indonesia, menjadikan jangkauan pengiriman barang dan pergudangan mereka sebagai yang terluas di tanah air,” ujar Andries. https://www.youtube.com/watch?v=LLFgRWNqvvY&t=4469s Dalam konteks bisnis yang terus bertransformasi, JNE juga telah mengembangkan kemitraan dalam bentuk digital commerce, melibatkan seluruh elemen institusi dan individu. Andries menekankan bahwa dalam menghadapi tantangan keamanan siber, tanggung jawab utama kembali kepada individu masing-masing, sejalan dengan perkembangan digital commerce yang semakin dinamis. JNE telah melakukan persiapan yang komprehensif untuk mengamankan sistem mereka, baik dari segi teknologi informasi, orang, maupun proses. Ini juga melibatkan tantangan teknis seperti jangkauan wilayah yang sulit dan sinyal yang tidak selalu konsisten. Keberhasilan komunikasi dan pemantauan status pengiriman sangat penting dalam dunia digital commerce yang cepat dan transparan. Mengenai kejahatan siber, Andries mengungkapkan bahwa para pelaku hacking dan cyber crime seringkali mencari peluang di luar aturan untuk memperoleh keuntungan finansial. Meskipun demikian, ia merasa beruntung bahwa hingga saat ini kebanyakan serangan lebih berkaitan dengan pencurian uang daripada tindakan berbahaya yang dapat membahayakan nyawa, seperti dalam industri transportasi udara. Andries mengingatkan pentingnya menjaga keamanan data pribadi, karena data yang terkompromi dapat memungkinkan pencuri untuk menyamar sebagai individu yang sah dan merusak sistem dari dalam. Ia menyoroti bagaimana serangan yang sulit terdeteksi adalah yang memanfaatkan identitas pribadi. Pesan utama dari Andries adalah perlunya kolaborasi antarindustri dan individu dalam menghadapi tantangan keamanan siber di tengah transformasi digital. ”Upaya melindungi data dan jaringan merupakan tanggung jawab bersama untuk memastikan keamanan dan integritas ekosistem bisnis di era modern ini,” pungkasnya. Sebelumnya ICT dibuka oleh CEO OMG Nurbaiti Hisyam, yang akrab disapa Betty. Dalam sambutannya, Betty mengatakan, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, Indonesia telah menunjukkan kemajuan luar biasa dalam bidang teknologi digital. Dalam KTT G-20 Sesi III pada16 November 2022 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan tiga pilar yang harus dilakukan dalam mendorong transformasi digital, yaitu kesetaraan akses digital, literasi digital, dan lingkungan digital yang aman. “Telah kita saksikan dalam Indonesian CEO Talk Teaser Video beberapa informasi dan data kasus kejahatan serangan siber serta penanganannya dari BSSN dan Bareskrim Polri,” ujar Betty. Begitu pula kasus kebocoran data yang sering terdengar dalam berita beberapa waktu yang lalu, bukan hanya mengancam keamanan informasi masyarakat, tetapi juga berpotensi merugikan finansial dan reputasi perusahaan, baik Instansi Pemerintah maupun Swasta. Oleh karena itu, kendati transformasi digital memberi manfaat, diperlukan pula perhatian serius terhadap ancaman siber agar lingkungan digital dapat tetap aman dan terkendali. “Kita harus mengambil tindakan nyata untuk melindungi data dan informasi, demi menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan terpercaya bagi seluruh masyarakat, instansi pemerintah dan swasta, serta dunia usaha,” tegas Betty. Dia berharap acara tersebut dapat menjadi momentum berharga untuk mengedukasi masyarakat, membuka wawasan dan berbagi pengalaman, mengajak para ahli berpartisipasi dalam memberikan solusi yang tepat untuk penanggulangan serangan siber, serta perlindungan optimal menjaga ruang siber Indonesia tetap aman dan terkendali bagi instansi pemerintah dan swasta, dunia usaha dan masyarakat Indonesia. Betty juga berterima kasih banyak kepada para mitra usaha dan institusi yang telah mendukung untuk penyelenggaraan acara tersebut, yaitu Bank DKI, BPJS Kesehatan, AirNav Indonesia, Kalbe Nutritionals, Sutasoma Hotel & The Tribrata, Universitas Pelita Harapan, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Universitas Tebuka (UT), Universitas Trisaksti, CNN TV, Inilah.com, Tempo.co, Suara.com, dan Event Jakarta. Sementara itu Ketua Tim Tata Kelola Perlindungan Data Pribadi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Hendri Sasmita Yuda yang menjadi Keynote Speaker mengatakan, dengan adanya acara ini akan semakin banyak stakeholder mendiskusikan cyber scurity, artinya ekspetasi juga harapan dari pemerintah, agar semua stakeholder terlibat itu terlihat. “Saya menilai acara ini cukup baik. Saya juga meyakinkan nanti dari sini akan banyak rekomendasi yang bisa disampaikan kepada pemerintah,” ujar Hendri. ICT menghadirkan para pembicara: Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Aang Witarsa Rofik, Pakar Cyber Security Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Amril Syalim, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan, Plt. Direktur Utama PT Bank DKI Amirul Wicaksono, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko AirNAv Indonesia Azizatun Azhimah, dan Vice President of Technology PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Andries K. Indrajaya. (Poy)