Minggu, 28 April 24

Jika Capres Jago Jokowi Kalah, Situasi Kabinet akan Kacau?

Jika Capres Jago Jokowi Kalah, Situasi Kabinet akan Kacau?
* Presiden Joko Widodo ((Jokowi) melantik para menteri dan pejabat setingkat menteri yang akan membantunya dalam Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. (Arsip foto: BPMI Setpres/Kris)

Obsessionnews.com – Jika dihitung dari waktu Pemilu 14 Februari 2024, maka sesudah tanggal tersebut, kita sudah mendapat Presiden baru pengganti Jokowi. Hanya bilangan kurang dari 2 bulan. Itu jika satu putaran. Jika 2 putaran tentu lebih lama lagi.

“Siapa pun yang terpilih dari 3 Paslon Presiden itu, Jokowi jelas saat itu sudah hilang kekuasaannya secara perlahan-lahan sampai 28 Oktober 2024,” kata Pemerhati Kebijakan Publik Chazali H Situmorang yang juga Dosen FISIP UNAS.

 

 

Baca juga: Jokowi Dijadwalkan Pantau Penyaluran BLT El Nino di Banyuwangi

 

 

“Jika Paslon Nomor 2 Prabowo-Gibran terpilih, apakah Jokowi bisa mengendalikan dan mengarahkan Prabowo, keyakinan saya sebagai pengamat jauh panggang dari api,” analisis dia.

“Prabowo akan menunjukkan karakter aslinya yang tidak bisa diatur, apalagi oleh Jokowi yang pernah jadi rivalnya dua kali pemilihan Presiden,” tambahnya.

Bagaimana posisi Gibran? Dengan berbagai persoalan-persoalan yang dihadapinya di Mahkamah Konstitusi, Prabowo membiarkan sendiri Gibran menghadapi serangan masyarakat sipil. Bahkan hal itu menjadi instrumen untuk membungkamkan Gibran dalam pemerintahan Prabowo.

Lebih lanjut diuraikan, Jokowi yang berharap mimpi pembangunan IKN dapat diteruskan, masih tanda tanya, apalagi kalau rakyat menuntut janji Prabowo memberikan makan siang dan susu kepada anak sekolah setiap hari, diperhitungkan akan menghabiskan biaya APBN sekitar Rp350 triliun.

Investor asing? Masih wait and see. Lihat arah angin. Apakah angin puting beliung atau sepoi-sepoi basah,

Bagaimana jika Paslon Nomor 3 terpilih? Dalam masa 8 bulan Jokowi mengakhiri pemerintahannya, situasi Kabinet diduga akan kacau balau. Terjadi turbulensi, yang mungkin berakhir dengan mundurnya anggota Kabinet, terutama dari PDI-P. Banyak nantinya anggota Kabinet yang menghindar diberi label orang dekat Jokowi.

Dosa-dosa Jokowi mulailah diangkat ke permukaan, yang sudah dimulai dengan pengakuan Agus Raharjo Ketua KPK periode lalu tentang Jokowi marah-marah karena Agus tidak menutup kasus e-KTP.

Bagaimana dengan Paslon nomor 1 jika menang? “Analisis saya, Anies akan mengatakan kepada Jokowi, teruskan saja penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan APBN 2024, tanpa harus ada yang dibongkar pasang, dan untuk sementara hentikan proyek IKN, untuk selanjutnya akan dievaluasi,” tebak Chazali.

Anies mungkin akan merangkul PDI-P dan partai pendukung Prabowo, dengan catatan jika menang 2 putaran tentu akan berkolaborasii dengan Paslon yang mendukung Anies.

Bagaimana dengan nasib relawan Jokowi? Jelas akan buyar dan bubar, bahkan mungkin akan berganti baju dengan marek lain. Model kepemimpinan Anies tentu akan merangkul semua golongan, faksi secara profesional dan proporsional.

Bagaimana Nasib Jokowi?

Dengan situasi sekarang ini, di mana Jokowi ikut bermain dalam proses pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, ditandai dengan mendorong anaknya, Gibran, jadi Calon Wakil Presiden, dengan membongkar pasang regulasi. Menurut Chazali, tentu siapa pun yang terpilih jadi Presiden, maka implikasinya bagi Jokowi terbesar adalah jika Paslon Nomor 1 dan 3 yang menang. Walaupun jika Prabowo terpilih kondisinya “unpredictable” untuk Jokowi.

Jokowi harus jaga betul netralitas dalam kebijakannya sebagai Kepala Pemerintahan maupun Kepala Negara. Walaupun kontrol terhadap TNI, Polri, Kejaksaan, KPU dan instrumen kekuasaan lainnya di bawah Presiden. Perlu dikendalikan, dan diletakkan pada posisi tidak berpihak. Karena mereka para kontestan itu sedang melaksanakan Konstitusi Negara.

Sebaiknya Jokowi meninggalkan legacy yang baik untuk negeri ini, tidak membawa embel-embel yang menyakitkan yang diberikan oleh masyarakat. Jokowi harusnya menggunakan sisa waktu untuk mengendalikan semua harga kebutuhan pokok masyarakat. Ingat sisa waktu Presiden Jokowi untuk membangun simpati masyarakat tidak lagi banyak. lambat atau cepat kekuasaan itu akan berakhir. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.