Jumat, 3 Mei 24

Jepang Tawarkan Transfer Teknologi dan Kereta Cepat

Jepang Tawarkan Transfer Teknologi dan Kereta Cepat

Jakarta, Obsessionnews – Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution tak menampik bahwa pemerintah Jepang tengah mengajukan proposal baru untuk mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta – Bandung kepada Indonesia.

Hal itu diungkapkan Darmin usai mendampingi Presiden Jokowi menerima utusan khusus Jepang, Izumi Hiroto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/8/2015).

“Memang delegasi Jepang memberikan tambahan penawaran apa namanya ada keringanan dalam jaminan pemerintah yang tadinya harus seluruhnya sekarang tidak harus seluruhnya,” ungkap Darmin.

Jokowi Bertemu utusan khusus Jepang, Izumi Hiroto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/8/2015). (Pessy)
Jokowi Bertemu utusan khusus Jepang, Izumi Hiroto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/8/2015). (Pessy)

Proposal baru dari Jepang merupakan revisi dari yang sebelumnya telah dibuat sebulan lalu. Langkah cepat Jepang ini sebagai respon atas keinginan mereka untuk mengambil proyek kereta cepat dari Tiongkok.

Darmin mengatakan Di dalam proposal yang baru ini, Jepang memberikan tawaran-tawaran baru untuk memikat hati Indonesia, seperti menawarkan waktu pengerjaan yang lebih singkat disertai transfer teknologi.

“Pada dasarnya, mereka (Jepang) ada beberapa, saya belum bisa menjelaskan semuanya. Saya coba review dulu. Antara lain seperti itu,” kata dia.

Tawaran Jepang muncul di saat pemerintah Indonesia sudah bersiap menutup proses penilaian untuk menentukan siapa yang lebih tepat menangani proyek ini, Jepang ataukah Tiongkok.

“Kalau ada tawaran yang baru begini, kita harus pikirkan. Nanti China juga bakal begitu. Padahal seharusnya sudah kita mau tutup proses penilaian ini dalam satu dua hari,” lanjut Darmin.

Sebelumnya sempat dikabarkan kalau Jepang menawarkan bunga yang sangat rendah untuk proyek ini. Bahkan, pemerintah tidak perlu mengajukan agunan untuk mendapatkan dana tersebut.

Namun demikian, pemerintah mengaku masih akan selektif dalam menentukan proposal mana yang akan diterima. Salah satunya dengan menunjuk konsultan dalam mengevaluasi kedua proposal yang masuk. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.