Jakarta, Obsessionnews – Akibat ambruknya jembatan jalan Jagakarsa Raya sejumlah penjual mengeluh kekurangan pelanggan. Dari penjual kuliner, penjual sepatu maupun Pertamina mengalami kerugian. “Iya kami kekurangan pelanggan, biasanya kan banyak yang lewat dan makan di sini, tapi gara-gara bencana alam ini warung kami sepi,” kata Masya, penjual makanan setempat, asya kepada Obsessionnews.com, Jumat (22/4/2016).
Begitu juga pihak pertamina mengaku dampak akibat robohnya jembatan jalan itu mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta. “Iya seperti terlihat sekarang sunyi. Kalau bicara kerugian, kurang lebih begitulah (Rp 50 Juta) tidak terlalu banyak tapi ada ruginya juga. Tapi mau diapalah kondisi alam,” tutur pihak keuangan Pertamina Jagakarsa, Adhaya.
Hal sama juga yang menimpa penjual sepatuh. Menurut warga setempat gara-gara jembatan roboh mengakibatkan banjir. Dua box sepatu terendam air dan itu diperkirakan mengalami kerugian puluhan juta juga. Mereka pun berharap perbaikan jemban cepat diselesaikan. “Kami berharap pekerjaan jembatannya cepat kelar,” harapnya.
Ambruknya jembatan jalan Jagakarsa Raya, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan mengakibatkan arus lalulintas terputus. Jembatan di depan masjid Jami Al-Wiqoyah ini roboh diakibatkan hujan lebat pada dini hari pukul 3:00 WIB, Kamis (21/4).
Saat ini perbaikan jembatan jalan telah dilakukan dan diperkirakan selesai dikerjakan Senin (25/4) . “Muda-mudahan selesai minggu depan hari senin, tapi tidak di aspal. Ini kami uruk dulu agar saluran air yang tertahan tanah itu bisa dialihkan kesana (sambil menunjuk arah saluran air yang akan dialihkan) dan tidak mengenai masjid,” kata Rekanan yang ditunjuk PU suku Dinas tata air Jakarta Selatan Dedi.
Terkait ambruknya jembatan itu, pemerintah setempat baik dari PU, Camat, kelurahan, langsung tanggap. “Kemarin meraka banyak disini tinjau lokasi dari provinsi juga banyak, satpol PP juga terus jaga sampai malam. “Mungkin karena aduan masyarakat juga ya makanya mereka turun tinjau,” pungkasnya.
Jebolnya Jembatan di jalan Jagakarsa sekaligus memakan sebagian badan jalan tersebut sungguh sangat merugikan perekonomian maupun aktivitas warga. Kalau pengerjaan jembatan dan jalan ini lelet, kerugian akan semakin melimpah. Berdasar pantauan obsessionnews, akibat jalan Jagakarsa itu ditutup, maka lalu lintas dari arah timur dibelokkan ke Jalan Kebagusan yang berakibat macet parah.
Bahkan, mereka yang mau lewat ke jalan alternatif, Jalan Sagu, ternyata malah macet total tidak bergerak alias kecepatannya nol kilometer. Jalan Sagu terletak persis memanjang di samping selatan tembok Kebon Binatang Ragunan. Akibatnya, mereka yang naik mobil hanya bisa duduk terus di mobil berjam-jam. Karena maju kena mundur kena. Motor pun sulit untuk lewat, apalagi roda empat.
Sampai kapan jembatan dan jalan Jagakarsa akan selesai diperbaiki? Tentu semakin lama, kian banyak korban kerugian ekonomi, terutama para pedagang dan usaha sekitar jalan tersebut. Para warga pengguna jalan pun kesulitan untuk jalan dari mana dan mau ke mana. Harapan warga, hanya satu: “Pengerjaan jalan cepatlah selesai!” (Asma)
