Jemaah Haji Lansia asal Surabaya Ini Bahagia saat Menjejakkan Kaki di Tanah Suci

Jemaah Haji Lansia asal Surabaya Ini Bahagia saat Menjejakkan Kaki di Tanah Suci
Obsessionnews.com - Ratusan jemaah haji dari Kloter Surabaya (SUB 10) menyirami landasan Bandara King Abdulaziz dengan keceriaan yang memancar dari wajah-wajah mereka, pada Selasa (14/5/2024) pagi, pukul 07.50 waktu Saudi Arabia. Dalam momen penuh berkah itu, kebahagiaan terasa begitu nyata, terutama bagi para jemaah lansia yang dengan penuh semangat menjejakkan kaki mereka di Tanah Suci. Di antara sorotan kamera dan sambutan hangat, salah satu figur yang mencuri perhatian adalah Ngatemi, seorang jemaah berusia 88 tahun dari Gresik. Dengan langkah yang penuh semangat, meskipun perjalanan 12 jam dari Surabaya memberi tantangan tersendiri bagi kebugaran fisiknya. Ngatemi bersyukur dapat merasakan sentuhan tanah suci Madinah. Baca juga: Masuki Hari Kedua Ribuan Jemaah Haji Tiba di Madinah "Saya sangat bahagia sekali bisa menginjakkan kaki di Madinah," kata Ngatemi dengan mata berkaca-kaca. Meski tubuhnya sudah renta, semangatnya tak pernah pudar. Berbeda dengan hari-hari di rumah yang seringkali dihiasi rasa lelah, di Tanah Suci, ia merasakan kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya. "Saya berterima kasih banyak kepada petugas haji yang sudah siaga selama perjalanan hingga tiba di sini," tambahnya dengan tulus. Kisah inspiratif lainnya datang dari Sadji, seorang jemaah 72 tahun asal Gresik. Setelah menabung dengan tekun selama 12 tahun dari hasil panen sebagai petani, akhirnya impiannya untuk menunaikan ibadah haji terwujud. "Hasil tani dikumpulkan tiap bulan hingga akhirnya bisa melunasi haji pada 2024 saat terpanggil," ucap Sadji dengan senyum bahagia. Aktivitas fisik sebagai seorang petani telah membantu Sadji menjaga kebugaran tubuhnya. Kebiasaan ini menjadi kunci kesuksesannya dalam menjalani ibadah haji dengan lancar. Baca juga: Dubes Abdul Aziz Apresiasi Layanan Fast Track untuk Jemaah Haji Indonesia di Madinah Namun, semangat tidak hanya datang dari jemaah lansia saja. Sumarti, seorang jemaah berusia 58 tahun, meskipun menggunakan tongkat, tetap menunjukkan semangatnya yang luar biasa. "Saya selalu berjalan setiap hari agar bisa beraktivitas," ujarnya dengan penuh semangat. Dari 366 jemaah SUB 10, terdapat 20 di antaranya yang menggunakan kursi roda. Namun, keterbatasan fisik tak pernah menjadi penghalang bagi mereka untuk menunaikan ibadah haji. Semangat dan keteguhan hati mereka menjadi sumber inspirasi bagi semua yang menyaksikan. Kisah para jemaah lansia dari Kloter Surabaya ini mengingatkan semua kalau usia hanyalah angka belaka. Dengan tekad dan semangat yang kuat, mereka mampu mewujudkan impian mereka untuk beribadah di Tanah Suci, memberikan pelajaran berharga tentang kekuatan jiwa yang tiada batas. (M Lubis)