Jakarta, Obsessionnews – Meski iklim investasi naik namun pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan. Ini kontradiktif. Bahkan jika kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ikut anjlok, ekonomi Indonesia bisa lebih parah lagi
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis mengatakan, dalam rencana investasi tahun 2010-2014 ada Rp 4 ribu triliyun aliran dana yang masuk. Tentunya menurut dia, ini akan direalisasikan secara bertahap lantaran proses perizinan belum sepenuhnya tuntas. Termasuk diantaranya soal pembebasan lahan di kawasan industri.
Maka dari itu, BKPM pun menyiapkan tiga prioritas utama antara lain peningkatan pelayanan perizinan, lebih cepat, sederhana, transparan dan terintegrasi, serta usaha debottlenecking realisasi investasi serta pengembangan iklim investasi. Tercatat, dari 99 permohonan 22 sudah dikeluarkan izinnya.
“Nantinya, perizinan dibuat satu pintu baik di pusat, provinsi atau kabupaten,” kata Azhar kepada wartawan dalam diskusi investasi di gedung BKPM, di Jakarta, pada Selasa (12/5).
Sementara sektor investasi yang menjadi prioritas menurut Azhar, akan diarahkan pada pembangunan pembangkit listrik untuk mencapai ketersediaan energi sebesar 35 ribu megawatt, industri padat karya, industri substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri hilir sda, kemaritiman, serta pariwisata. (MBJ)
