Rabu, 24 April 24

Ini Tanggapan Partai Demokrat Soal Pernyataan Moeldoko

Ini Tanggapan Partai Demokrat Soal Pernyataan Moeldoko
* Logo partai Demokrat. (Foto: twitter @PDemokrat)

Jakarta, obsessionnews.com Nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mendadak jadi sorotan. Hal ini karena dia disebut sebagai sosok yang terlibat dalam isu kudeta Partai Demokrat.

Baca juga:

Syarief Hasan Sebut Nama-nama yang Terlibat dalam Isu Kudeta AHY

Dituding Rebut Partai Demokrat, Moeldoko: Seorang Pemimpin Harus Kuat Jangan “Baperan” 

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pasca konferensi pers Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkembang spekulasi siapa sosok pejabat penting pemerintah tersebut,  dan AHY tidak menyebutkan nama.

“Ketua Umum AHY memang tidak menyebutkan nama, karena mengedepankan asas praduga tak bersalah, dan menunggu proses konfirmasi. Tadi malam, sebagaimana yang kita saksikan bersama, kita sudah mendengar langsung penjelasan dari KSP Moeldoko sendiri,” kata Herzaky dalam rilis yang diterima obsessionnews.com, Rabu (3/2/2021).

Dia menilai respons Moeldoko sudah terprediksi, nervous, gugup, terihat dari gerakan tangan dan beberapa kali KSP Moeldoko menyebut gua-gue.

“KSP Moeldoko menganggap dirinya dikaitkan dalam gerakan ini, karena berdasarkan foto-foto belaka. Padahal faktanya tidak demikian,” ucapnya.

Untuk itu Partai Demokrat perlu memberikan tanggapan atas pernyataan KSP Moeldoko.

“Pertama, pertemuan antara KSP Moeldoko dan beberapa kader Demokrat tidak dilakukan di rumah, melainkan di luar rumah,” jelas Herzaky.

Kedua, kedatangan kader Demokrat dari daerah ke Jakarta dilakukan secara terstruktur dan sistematis oleh para pelaku gerakan.

“Ada yang mengundang, membiayai tiket pesawat, menjemput di bandara, membiayai penginapan, termasuk konsumsi,” tutur Herzaky.

Ketiga, jika KSP Moeldoko mengatakan konteks pembicaraannya nggak dimengerti, sungguh sulit dipahami.

“Berdasarkan keterangan yang kami miliki, pembahasan utama yang disampaikan oleh pelaku gerakan dalam pertemuan itu adalah rencana mengusung KSP Moeldoko sebagai calon Presiden 2024,” tutur Herzaky.

Untuk memuluskan rencana itu, para pelaku gerakan mempersiapkan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat melalui proses Kongres Luar Biasa.

Keempat, proses pengiriman surat AHY kepada Presiden merupakan buah dari komitmen dan kesepakatan antara kedua belah pihak, untuk saling menjaga hubungan baik dan komunikasi yang lancar.

Komitmen ini dilakukan juga untuk menghentikan tindakan orang-orang yang gemar mencatut dan mengatasnamakan Presiden maupun nama Ketua Umum Partai Demokrat, dengan tujuan yang tidak baik dan mengadu domba.

“Jadi jangan dibelokkan, kok malah kita dianggap berhadapan dengan Istana,” ujar Herzaky.

Dia hanya memberikan saran, dalam situasi pandemi seperti ini, orang-orang yang diberi amanah dan jabatan oleh Presiden harus lah fokus bekerja untuk membantu rakyat. Jangan dulu bicara capres-capresan. Kasihan Presiden. Jangan sampai amanah yang sudah diberikan dibalas dengan air tuba.

Selanjutnya dia memberikan tanggapan terkait konferensi pers para pelaku gerakan yang dilaksanakan. Mereka katanya berencana menjemput Moeldoko sebagaimana menjemput  SBY pada tahun 2004 sebagai calon presiden. Lalu ada pelaku gerakan bernama Yus Sudarso yang menyatakan, ‘Apa salahnya kami melakukan ini.’

“Salahnya adalah upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah melalui Kongres Luar Biasa,” kata Herzaky.

Dulu hal itu tidak ada.  SBY duduk sebagai Dewan Pembina. “Jadi, kalau KSP Moeldoko mau menjadi Capres melalui Partai Demokrat, ya bikin kartu tanda anggota dulu sebagai kader Partai Demokrat. Jangan tiba-tiba ingin menjadi Ketua Umum, apalagi melalui Kongres Luar Biasa. Itu saja sudah salah besar. Itu inkonstitusional,” ungkapnya.

“Pak Moeldoko itu siapa? Pak Moeldoko itu KSP, stafnya Presiden. Tugasnya sekarang membantu Presiden menyelesaikan pandemi dan krisis ekonomi. Jangan malah disibukkan untuk memikirkan pencapresan. Kasihan rakyat, lagi pandemi kok malah memikirkan pencapresan. Kasihan Presiden yang membutuhkan bantuan semua pihak untuk menangani krisis pandemi dan ekonomi,” tambah Herzaky.

Untuk itu Partai Demokrat mengajak kadernya mari  kembali bekerja untuk fokus membantu rakyat mengatasi pandemi dan krisis ekonomi yang sedang dihadapi.

“Kepada seluruh kader Partai Demokrat di mana pun berada, terima kasih sudah solid di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono,” pungkasnya. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.