Jakarta, Obsessionnews – Saat bursa-bursa di kawasan Asia Pasifik berjatuhan akibat melorotnya harga minyak dan data perekonomian Cina yang tak sesuai ekspektasi pasar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tak luput merasakan imbasnya.
Di ujung perdagangan hari ini, Selasa (8/12), indeks ditutup melemah 57,21 poin atau 1,26 persen di posisi 4.464,18.
Selain gara-gara harga minyak serta data perekonomian Cina, cadangan devisa Republik Indonesia yang kembali turun juga turut menyumbang pelemahan indeks. Hanya 67 saham yang menguat hari ini, sementara 216 lainnya melemah dan 57 saham stagnan.
Sementara itu, di pasar spot volume perdagangan mencapai 4,61 miliar lembar saham senilai Rp 4,74 triliun. Investor asing dikabarkan marak melakukan aksi jual sebesar Rp 461,5 miliar.
Saham-saham yang menyeret pelemahan indeks antara lain TLKM (Rp 3.015), ASII (Rp 6.200), BBRI (Rp 10.900), BMRI (Rp 9.000), BBCA (Rp 13.025) dan PGAS (Rp 2.615). Sementara yang menahan pelemahan indeks adalah SSMS (Rp 1.655).
Seluruh indeks sektoral kompak melemah pada penutupan sore hari ini, yaitu agribisnis (-0,43 persen), pertambangan (-1,85 persen), industri dasar (-0,91 persen), aneka industri (-4,23 persen).
Selanjutnya sektor konsumer (-0,96 persen), properti (-1,3 persen), infrastruktur (-0,79 persen), keuangan (-1,14 persen), perdagangan (-1,01 persen) dan manufaktur (-1,61 persen).
Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik yang kompak melemah antara lain, Indeks Nikkei225 ditutup melemah 1,04 persen di posisi 19.492,6. Selanjutnya indeks Hang Seng Hong Kong berakhir melemah 1,34 persen di level 21.905,13.
Lainnya adalah bursa Shanghai yang ditutup turun 1,89 persen menjadi 3.470,07 dan bursa Seoul yang berakhir minus 0,75 persen di posisi 1.949,04.
Nilai tukar rupiah kembali melemah pada hari ini terhadap dollar AS, yaitu sebesar 0,23 persen dan ditransaksikan di Rp 13.893 per dollar AS. (Mahbub Junaidi)
