Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Hijaukan Daerah Terdampak Banjir di Bogor dan Banten, KLHK Siapkan 225 Kebun Bibit Desa

Hijaukan Daerah Terdampak Banjir di Bogor dan Banten, KLHK Siapkan 225 Kebun Bibit Desa
* Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya Bakar mengunjungi Kebun Bibit Desa di Lebak, Banten. (Foto: dok KLHK)

Banten, Obsessionnews.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyiapkan sebanyak 225 Kebun Bibit Desa (KBD) untuk menghijaukan kembali lahan atau area yang rusak terdampak bencana di wilayah Bogor dan Lebak sesuai arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Bibit dari 225 KBD akan dibagikan gratis ke masyarakat, sehingga terjadi pemulihan alam dan bentang alam hijau kembali. Rinciannya 100 KBD dibentuk di Bogor dan 125 di Lebak, Banten.

Bencana banjir dan longsor menegaskan bahwa telah terjadi kerusakan lingkungan terutama bentang alam yang cukup serius, khususnya di Pulau Jawa. Oleh karena itu menjadi tekad pemerintah untuk lakukan pemulihan lingkungan.

KBD Gunung Kencana saat ini memiliki 60 ribu batang bibit, terdiri dari sengon dan jengkol, serta menyusul jenis durian dan akar wangi atau vetiver.

Tanaman tebing akar wangi diuji cobakan pada tebing-tebing setinggi 2-4 meter yang ada di sekeliling kebun bibit pada bentang alam perbukitan Desa Gunung Kencana tersebut.

Diperkirakan yang menyebabkan lahan kritis menurut Kadishut Provinsi Banten sekitar 4.000 Ha. KLHK targetkan menghijaukan seluas 2.500 Ha di TNGHS Lebak dan Bogor dengan dana APBN yang dilaksanakan secepatnya dalam 2-3 bulan. Dimulai Januari ini segera setelah akses mobilisasi pulih pasca bencana.

Kebutuhan penghijauan juga dapat didukung dari dana korporat yang bekerja dalam upaya reklamasi dan rehabilitasi eks tambang sesuai PP 78 Tahun 2010. Juga bisa diupayakan dari dana CSR korporat. Skema-skema tersebut sedang dianalisis KLHK saat ini.

Namun yang jelas dari dana APBN sudah bisa mencakup 225 kebun bibit desa di Lebak dan Bogor (kawasan TNGHS) dengan sedikitnya masing-masing 60.000 bibit atau semuanya menjadi 13,5 juta bibit yang dapat menanami sedikitnya 19.300 hektar.

Dalam pengurusan ini sekaligus melalui Dirjen Konservasi ditata zonasi peruntukan kawasan sehingga menjadi jelas peruntukan dan pembatasan-pembatasannya. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.