Jumat, 26 April 24

Hendrajit: Empat Parpol yang WO Berpeluang Menang Pemilu 2019

Hendrajit: Empat Parpol yang WO Berpeluang Menang Pemilu 2019
* Pengamat geopolitik dari The Global Future Insitute, Hendrajit

Jakarta, Obsessionnews.com – DPR telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) untuk menjadi undang-undang setelah melalui mekanisme yang panjang dalam rapat paripurna yang berlangsung pada Kamis (20/7) malam hingga Jumat (21/7/2017).

Keputusan diambil setelah empat fraksi yang memilih RUU Pemilu dengan opsi B, yaitu presidential threshold 0 persen, melakukan aksi walk out (WO).

Dengan demikian DPR melakukan aklamasi untuk memilih opsi A, yaitu presidential threshold sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional, karena peserta rapat paripurna yang bertahan berasal dari enam fraksi yang menyetujui opsi A.

Menanggapi hal itu, pengamat geopolitik dari The Global Future Insitute, Hendrajit, mengaku tidak ada masalah terkait presidential threshold 20-25 persen. Tapi dia lebih melihat pada sisi formasi politik pada 2019 nanti.

“Aspek politiknya menarik, bahwa kalau 20 persen itu buat demokrasi sih oke-oke saja. Cuma kan begini saya lebih melihat formasi politik pada 2019. Yang memenangkan pada rapat paripurna itu koalisi PDI-P, Golkar,  Nasdem, Hanura, PKB, dan PPP. Yang menolak yaitu Demokrat, PAN, Gerindra, dan PKS,” kata Hendrajit kepada Obsessionnews.com, Jakarta, Jumat (21/7).

“Ini yang lebih menarik jangan dilihat substansinya di 20 persennya. Itu benar-benar saja dalam rangka konteks sistem demokrasi yang sehat, untuk pengerucutan supaya tidak banyak calon. Banyak calon kan malah nggak berkualitas,”tambahnya.

Menurut Hendrajit keluarnya empat partai kemarin dalam sidang paripurna malah akan memberikan peluang besar pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, karena publik sudah melihat bahwa empat partai itu berani melawan pemerintah.

“Yang sesungguhnya menang itu adalah yang empat parpol itu, Demokrat, PAN, PKS, dan Gerindra. Investasi politik besar 2019 di tangan mereka, karena di mata publik berani melawan arus, berani dicopot, tidak ikut dalam kabinet. Tapi itu semua berpikir proyeksi membangun simpati ke publik di Pileg 2019 maupun Pilpres,” katanya

Dia menegaskan sesungguhnya enam parpol yang mendukung presidential threshold 20-25 persen itu memberi ruang kemenangan buat empat parpol tersebut pada  2019 nanti. (Iqbal)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.