Sabtu, 18 Mei 24

Hebat! Taliban Usir Semua Pasukan AS Dari Afghanistan

Hebat! Taliban Usir Semua Pasukan AS Dari Afghanistan
* Pasukan AS tinggalkan Afghanistan. (ParsToday

Tampaknya, Taliban memiliki “ilmu kebal” yang ditakuti musuh. Buktinya, kelompok ini berani mengusir semua padujan Amerika Serikat {AS) dari Afghanistan. Kabarnya, Inggris dan NATO pun kapok alias takut menghadapi Taliban.

Kini, Taliban menekankan penarikan total pasukan AS dari Afghanistan pada tanggal yang ditentukan.

Menurut AVA (Afghanistan News Agency), Taliban mengumumkan dalam sebuah pernyataan baru-baru ini bahwa AS harus menarik pasukannya dari Afghanistan hingga 11 September.

Kelompok Taliban menguasai Kabul, ibu kota Afghanistan pada Minggu sore, 15 Agustus 2021 dan secara bersamaan, Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan dengan sebuah pesawat.

Taliban kemudian mengumumkan berakhirnya perang setelah menguasai Kabul. Saat ini Taliban menguasai seluruh wilayah Afghanistan kecuali Provinsi Parwan dan Panjshir.

Tragedi Kemanusiaan
Ketua Duma Federasi Rusia, Vyacheslav Volodin mengatakan situasi saat ini di Afghanistan merupakan dampak dari kegagalan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

“Kehadiran 20 tahun pasukan AS di Afghanistan adalah tragedi kemanusiaan,” ujarnya pada Selasa (17/8/2021) seperti dilansir kantor berita RIA Novosti.

Dia mengkritik kehadiran 20 tahun pasukan AS di Afghanistan, dan mengatakan selama kurun waktu itu, lebih dari 250.000 orang tewas dalam serangan pasukan NATO atau teroris.

Taliban memasuki Kabul pada hari Minggu dan menguasai kantor-kantor pemerintah dan kantor polisi yang ditinggalkan oleh pasukan pro-pemerintah Afghanistan.

Sejumlah negara telah menutup kedutaan mereka setelah Taliban menguasai ibu kota Afghanistan.

AS dan sekutunya menarik diri dari Afghanistan setelah 20 tahun menduduki negara itu. Kehadiran militer asing telah menyebabkan penyebaran terorisme, perang, kekerasan, kekacauan, dan kematian puluhan ribu orang.

Israel Cemooh Kegagalan AS di Afghanistan
Mantan Kepala Direktorat Intelijen Militer Israel, Amos Yadlin menilai penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan sebagai kegagalan intelijen mengerikan dan penarikan yang terhina.

“Penarikan ini tidak membantu sekutu AS di wilayah tersebut,” ujarnya seperti dilaporkan televisi al-Mayadeen, Selasa (17/8/2021).

“Kami tidak mengandalkan AS. Kami tidak mengharapkan AS untuk menyelesaikan masalah keamanan kami dan tidak sekali pun kami meminta mereka untuk menumpahkan setetes darah untuk kami. Kami mengatakan beri kami sarana dan bantuan, melalui bantuan keamanan, beri kami dukungan politik di PBB dan Dewan Keamanan,” kata Yadlin.

Dia menegaskan bahwa ada keruntuhan di Afghanistan. AS bisa saja meninggalkan Timur Tengah dan ini tidak dimulai di Afghanistan, ini dimulai di Irak dan berlanjut di Suriah.

Sementara itu, pensiunan Jenderal Israel, Yossi Kuperwasser menuturkan keruntuhan cepat pemerintah Afghanistan adalah bukti lain dari kesulitan Barat pada umumnya dan intelijen AS pada khususnya dalam memahami Dunia Islam.

Menurutnya, penarikan AS dari Afghanistan akan dianggap secara global sebagai sinyal kelemahan.

Mantan pejabat senior dinas intelijen militer Israel, Amos Gilad mengatakan, “Kita harus terus meningkatkan hubungan kita dengan rezim Arab yang stabil yang memerangi “kekuatan gelap” ini.”

Dia melihat bahwa intelijen AS gagal total melalui seluruh fase pengambilan keputusan. “Tel Aviv harus sangat waspada untuk memastikan hal itu tidak terjadi di kawasan,” imbuhnya.

Media-media Israel mengomentari penarikan pasukan AS dari Afghanistan dengan menyatakan bahwa penarikan ini sebenarnya adalah melarikan diri dari Afghanistan.

“Ini bukan penarikan seperti yang coba digambarkan oleh pemerintahan AS saat ini,” kata mereka.

“Setelah 20 tahun, Amerika meninggalkan Afghanistan di era Joe Biden dengan cara yang memalukan,” kata media-media Israel.

Channel 13 Israel memandang sikap Washington mengabaikan orang-orang yang telah bekerja sama dengan mereka sebagai hal yang menakutkan bagi semua sekutu AS di Timur Tengah dan ini adalah berita buruk bagi Tel Aviv. (ParsToday/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.