Hebat! Berkat Jadi AgenBRILink, Hermanto Petik Keuntungan Besar

Buton, obsessionnews.com - Tak seorang pun yang tahu kapan datangnya kesuksesan. Demikian juga dengan Hermanto. Siapa sangka berawal dari kepedulian untuk membantu orang-orang bertransaksi mengirimkan uang mendorong langkah Hermanto menjadi partner bank. Kini pria asal Buton, Sulawesi Selatan, itu memetik banyak keuntungan berkat tergabung sebagai jejaring laku pandai dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hebat!
Dikutip obsessionnews.com dari situs bri.co.id Hermanto sendiri tak menyangka dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan menjadi AgenBRILink. Sebelumnya dia hanya berusaha membantu orang-orang yang kesusahan mengirimkan uang di tengah-tengah kesibukannya menjaga toko kosmetik. Toko kosmetik itu berlokasi di sekitar Kantor BRI Cabang Tiakur, Desa Wakarleli, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.
“Awalnya 2018 saya jualan di samping ATM BRI. Saya jualan kosmetik. Tiap hari saya lihat banyak sekali orang kumpul di ATM. Saya kira mau tarik atau kirim uang. Tapi nasabahnya bilang tidak. Mereka sedang mencari orang untuk kirim uang karena mereka tidak punya kartu ATM,” tuturnya.
Halaman selanjutnyaHatinya tersentuh. Ia kemudian dengan tulus Hermanto membantu masyarakat untuk melakukan transaksi pengiriman uang dengan kartu ATM yang dimilikinya.
Ayah tiga anak itu tak mematok harga atas jasa yang dia berikan. Namun, ada saja warga yang berinisiatif memberinya lebih. Ternyata tidak sedikit yang meminta bantuan Hermanto.
Tiap hari Hermanto bisa membantu hingga puluhan transaksi. Hal itu dilihat petugas BRI. Hermanto diminta menemui pimpinan BRI di sana.
“Saya bantu mereka kirim uang di ATM selama 6 bulan. Saya kemudian dipanggil pimpinan BRI (ditawari) untuk jadi AgenBRILink. Caranya gimana nanti didaftarkan oleh pimpinan BRI. Memang waktu itu niatnya hanya membantu dan memang ada yang namanya AgenBRILink. Cuma banyak orang yang cari saya (minta bantuan),” kenangnya.
Halaman selanjutnyaAtas tawaran itu Hermanto setuju. Akhirnya dia resmi menjadi laku pandai bank dengan jaringan terluas di Indonesia tersebut sejak Mei 2019. Dia pun mendapat dukungan dari keluarga. Keluarganya selalu mengingatkannya agar jangan sampai salah transfer.
Setelah resmi menjadi AgenBRILink, Hermanto diberi fasilitas mesin EDC. Nasabah yang memanfaatkan jasanya pun kian bertambah. Setiap hari Hermanto bisa melayani 200 hingga 300 transaksi seperti pengiriman uang, penarikan tunai, pembayaran cicilan dan transaksi keuangan lainnya.
“Semua transaksi bisa, seperti pencairan PKA, pencairan sembako, pembayaran tilang, pembayaran registrasi sekolah, BPJS, semua bisa. Tapi memang yang mendominasi penarikan dan pengiriman uang,” katanya.
Hermanto menerangkan, dia bisa meraup untung hingga Rp100 juta per bulan atas imbal jasa sebagai AgenBRILink. Jika dirinci per hari Hermanto bisa mengantongi untung sekitar Rp3 juta.
Halaman selanjutnyaDari keuntungan yang diperolehnya sebagai AgenBRILink, pria yang merantau ke Tiakur sejak 2017 itu kini mampu membangun dua rumah bagi keluarganya. Hermanto pun memperlebar kepak bisnis secara bertahap dengan menambah tiga cabang toko kosmetik, sembako dan telepon seluler. Selain itu atas jasanya Hermanto mendapat apresiasi dari BRI.
Pada 2019 dia mendapat hadiah jalan-jalan ke Jakarta atas prestasinya berada di peringkat pertama AgenBRILink di Indonesia. Tak hanya itu, sepeda motor dan televisi pernah dia dapatkan sebagai hadiah dari BRI.
Namun, dari semua yang dia dapatkan ada satu hal yang paling membanggakan dan tak ternilai harganya sekaligus membuatnya haru, yakni apresiasi dari kedua orang tuanya. “Orang tua saya sampai bilang ‘saya punya anak buruh, baru kali ini bisa sukses,” tutur Hermanto.
Tak hanya menawarkan manfaat ekonomi, AgenBRILink yang kini terus bertumbuh jumlahnya memiliki peran strategis dalam literasi dan inklusi keuangan nasional. BRI terus memperkuat penetrasi AgenBRILink sebagai laku pandai di penjuru Nusantara. Per 31 Mei 2021, BRI memiliki 458.358 AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan jumlah transaksi mencapai 345,67 juta kali. (red/arh)