Sabtu, 27 April 24

Hasil Riset: Omicron Varian Covid-19 Paling Ringan

Hasil Riset: Omicron Varian Covid-19 Paling Ringan
* Ilustrasi. (Foto: RTR/CNBC)

Kabar yang cukup melegakan soal Omicron dikeluarkan sejumlah peneliti, Rabu, (22/12/2021). Tiga hasil riset yang dilakukan di Afrika Selatan (AS), Inggris, dan Skotlandia mengatakan bahwa gejala varian Omicron dengan 32 mutasi itu lebih ringan dibanding Delta.

Berikut rangkumannya dikutip CNBC Indonesia Kamis (23/12/2021), bahwa Omicron merupakan varian Covid-19 paling ringan.

 

Afrika Selatan

Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan (Afsel) menemukan bahwa mereka yang terinfeksi Omicron jauh lebih kecil kemungkinannya untuk berakhir di rumah sakit daripada mereka yang terinfeksi Delta. Ini dikaitkan dengan kondisi warga di negara itu yang cukup banyak menjadi penyintas Covid-19.

“Di Afsel, ini adalah epidemi. Omicron berperilaku dengan cara yang tidak terlalu parah,” kata Profesor Cheryl Cohen dari NICD kepada Reuters.

Mereka yang terkena Omicron rata-rata mengalami gejala ringan. Ini juga diyakini akibat kekebalan alamiah yang tercipta di populasi negeri tersebut.

 

Skotlandia

Skonlandia juga memberikan kabar yang sama. Hasil penelitian University of Edinburgh menyimpulkan pasien yang terinfeksi Omicron namun telah tervaksinasi penuh memiliki kemungkinan 80% lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan infeksi Delta.

Ini diambil dari membandingkan 23.840 kasus Omicron dan 126.511 kasus Delta. Data dihimpun sejak 1 November hingga 19 Desember 2021.

“Meskipun jumlahnya kecil, penelitian ini adalah kabar baik. Pengurangan dua pertiga rawat inap pada orang muda yang divaksinasi ganda dibandingkan dengan Delta menunjukkan bahwa Omicron akan lebih ringan untuk lebih banyak orang,” kata Profesor Struktural Biologi Universitas Oxford, James Naismith, dikutip dari CNN International.

 

Inggris

Hasil studi melegakan juga dimuat sImperial College London. Di mana ditegaskan bahwa risiko perawatan rumah sakit pasca infeksi Omicron sekitar 40% hingga 45%, lebih rendah dibandingkan infeksi Delta.

“Secara keseluruhan, kami menemukan bukti pengurangan risiko rawat inap untuk Omicron relatif terhadap infeksi Delta, rata-rata untuk semua kasus dalam periode penelitian,” kata para peneliti yang menganalisa kasus yang dikonfirmasi uji PCR Inggris antara 1 Desember dan 14 Desember.

Meski begitu, kematian akibat infeksi ini masih dilaporkan di tiga negara. Sejauh ini Inggris melaporkan 18 kasus kematian Omicron, sementara Amerika Serikat (AS) dan Israel masing-masing satu kematian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memasukkan Omicron dalam “Variant of Concern atau VoC (varian yang mengkhawatirkan)”. Varian ini dilaporkan memiliki lebih banyak strain atau mutasi daripada varian yang sudah ada yakni Alpha, Beta dan Delta. (CNBC/CNN/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.