Sabtu, 20 April 24

Hari Ketiga Pencarian, Anak Ridwan Kamil Belum Ditemukan

Hari Ketiga Pencarian, Anak Ridwan Kamil Belum Ditemukan
* Ridwan Kamil koordinasi dengan Dubes RI di Sungai Aare. (Kemlu.go.id)

Pencarian anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hanyut di Sungai Aaree di Kota Bern (Swiss) sejak 26 Mei 3022 hingga kini masih terus berlanjut karena belum ditemukan. Namun, KBRI Bern optimis bahwa Emmiril Khan Mumtadz (Eril) dapat segera ditemukan.

Perkembangan proses pencarian Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss hingga Sabtu (28/5/2022), belum membuahkan hasil.
Hal tersebut dikabarkan langsung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern, Swiss melalui keterangan resminya, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (29/5/2022). “Hingga Sabtu sore, pencarian belum membuahkan hasil yang diharapkan.”

Pencarian Eril tersebut langsung dipimpin oleh Kapolsek Maritim setempat dan Kapolres setempat.

“Pada hari ketiga ini, pencarian intensif dengan kapal dan drone dilakukan di beberapa lokasi kritis di sepanjang Aare, sementara penyelam dikerahkan di beberapa lokasi yang dapat diakses di sepanjang sungai,” tulis keterangan KBRI di Bern, Swiss.

Emmeril Khan Mumtadz (23) yang kerap disapa Eril merupakan putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Eril tengah berada di Swiss untuk mencari sekolah dalam rangka melanjutkan jenjang pendidikannya.

Pada proses pencarian kali ini, Ridwan Kamil ikut terjun langsung berkoordinasi dengan otoritas setempat di lokasi kejadian.

“Usai pencarian, Kapolsek Maritim Urs Käser, dan Kapolres Thomas Mueller memberikan kabar terbaru terkait penggeledahan tersebut kepada orang tua Eril.”

Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad menjelaskan, tim SAR Bern yang terdiri dari polisi air, polisi medis, dan pemadam kebakaran kembali melanjutkan pencarian pada Sabtu (28/5/2022) mulai pukul 08.30 waktu setempat sampai dengan jangka waktu yang diperlukan.

Berbagai metode akan dikerahkan dalam proses pencarian. Setelah sebelumnya memakai drone thermal untuk mendeteksi panas tubuh manusia, kini tim SAR akan menggunakan drone konvensional untuk bermanuver serendah mungkin di atas permukaan sungai.

Tim juga akan menggunakan perahu pencari dan sudah bisa mengerahkan penyelam. “Metode pagi ini lebih intensif,” ujar Muliaman dalam konferensi pers virtual, dikutip Minggu (29/5/2022).

Berdasarkan catatan KBRI Bern, dalam setahun terdapat 15-20 orang yang hanyut di Sungai Aare, dengan dengan persentase 99,9% ditemukan.

Mayoritas orang hilang ditemukan dalam tiga minggu. Proses pencarian oleh tim SAR dilakukan dengan tanpa batas waktu, karena pada prinsipnya, Polisi Sungai di Kota Bern bertugas berpatroli setiap hari.

Pencarian Eril yang berlangsung pada Sabtu (28/5/2022) waktu setempat, Ridwan Kamil ikut terjun langsung mencari sang buah hati.

Proses pencarian Eril dipimpin langsung oleh Polisi Maritim Bern. Pencarian pada hari ketiga tersebut dilakukan menggunakan kapal dan drone di beberapa titik ‘kritis’ di sepanjang Sungai Aare.

Eril dikabarkan hilang akibat terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss pada Kamis (26/5/2022).

“Hingga Sabtu sore, pencarian belum membuahkan hasil yang diharapkan,” tulis keterangan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern, Swiss, dikutip Minggu (29/5/2022).

Usai melakukan pencarian, otoritas setempat langsung memberikan kabar terbaru terkait hasil pencarian kepada Ridwan Kamil.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad mengungkapkan tim SAR Bern yang terdiri dari polisi air, polisi medis, dan pemadam kebakaran kembali melanjutkan pencairan Emmeril Kahn Mumtadz pada Sabtu (28/5/2022) waktu setempat.

Muliaman menjelaskan, pencarian dimulai pukul 08.30 waktu setempat sampai jangka waktu yang diperlukan, sesuai dengan kondisi alam sekitar sungai.

Pencarian dilakukan menggunakan drone konvensional untuk bermanuver serendah mungkin di atas permukaan sungai. Sebelumnya, pencarian dilakukan menggunakan drone thermal untuk mendeteksi panas tubuh manusia.

Tim juga menggunakan perahu pencari dan mulai menerjunkan penyelam. Kondisi air yang mencapai 16 derajat celcius dan sedikit keruh, kata Muliaman menjadi kendala bagi tim penyelam. Dari data pemerintah Kota Bern, debit air rata-rata di Sungai Aare adalah 180-230 meter kubik per detik. (CNBCIndonesia/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.