Sabtu, 4 Mei 24

Harga BBM Turun Lagi pada 1 April

Harga BBM Turun Lagi pada 1 April

Jakarta, Obsessionnews Harga BBM bersubsidi, yakni bensin premium dan solar, per 1 April mendatang akan diturunkan pemerintah, namun tak sampai Rp1000.

“Yang jelas ada penurunan. Nanti Senin atau Selasa (diumumkan), penurunannya tidak sampai Rp 1.000,” jelas Menteri ESDM Sudirman Said, seperti dilansir laman esdm.go.id (Senin, 28/3).

Baca juga:

Harga BBM Turun, Harga Sembako?

Harga BBM Harus Diturunkan, Ini Alasannya

Harga Minyak Mentah Turun

Sebelumnya penentuan harga BBM bersubsidi telah disepakati akan dilakukan setiap tiga bulan. Dimana sebelumnya harga premium sejak Januari lalu ditetapkan senilai Rp. 7.050 per liter untuk daerah Jawa, Madura, dan Bali.

Sementara di luar daerah tersebut dilabeli Rp. 6.950 per liter. Adapun untuk harga solar sebelumnya dilabeli harga Rp. 5.650 per liter.

Sudirman mengakui, besaran penurunan harga BBM tersebut masih tipis. Sebab, pihaknya masih mewaspadai adanya kekhawatiran jika tiba-tiba harga minyak naik.

“Namun kita tetap akan menjaga stabilitas, supaya ketika Lebaran di Juli nanti tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Maka kita akan lihat satu formula harga di mana harga tidak persis sampai bawah, tetapi sudah mendekati harga keekonomian,” lanjut Sudirman.

Untuk harga LPG sendiri, menurut Sudirman tidak akan mengalami penurunan maupun kenaikan.

“Harga LPG kan patokannya harga sudah rangkup, dan kita tahu bahwa harga tersebut mengalami penurunan. Namun, saat ini adalah kesempatan kita untuk memperbaiki margin dari pengecer, margin kepada distributor, supaya bisnis berjalan lebih sehat. Maka dari itu harga akan stabil dan mudah-mudahan itu bisa kita putuskan dalam waktu dekat ini,” jelas Sudirman.

Mengenai pemupukan cadangan minyak dan gas (Strategic Petroleum Reserve/SPR), yang merupakan amanat Undang-Undang Energi, Sudirman menyampaikan bahwa pemerintah akan mulai mengalokasikan dana APBN-P untuk mewujudkan cadangan strategis ini, bersama-sama dengan memupuk Dana Ketahanan Energi.

“Kita akan mulai berdialog dengan produsen untuk merealisasikan ini. Dan kemudian akan membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun untuk sampai pada cadangan selama 15 hari,” pungkas Sudirman (rez). @reza_indrayana

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.