Hadapi Gelombang Ketiga, Dompet Dhuafa Gulirkan Kembali Layanan Crisis Center

Jakarta, obsessionnews.com – Indonesia sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga, yakni kasus Omicron. Diambil dari data harian Covid 19 per 8 Februari : 37.492, Kematian harian : 83, Kasus aktif : 233.062, Positive Rate : 40,20 %.

Baca juga: DMC Dompet Dhuafa Salurkan 4 Bak Penampung Air untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

Untuk menghadapi kasus-kasus baru yang terus bermunculan, Dompet Dhuafa (DD) berupaya bergerak untuk membantu masyarakat dan pemerintah. Salah satu yang dilakukan adalah mengaktivasi kembali layanan Crisis Center 24 jam.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Pelaksana Gugus Tugas Respon Covid-19 Dompet Dhuafa Yeni Purnamasari dalamk konferensi persnya secara virtual, Kamis (10/2/2022).

Dalam keteranan tertulis Dompet Dhuafa yang diterima obsessionnews.com, Jumat (11/2) di konferensi pers tersebut Yeni mengatakan, untuk menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19, program Crisis Center kembali diluncurkan dengan posko komando berada di Gedung Philantrophy. Kali ini, layanan yang diberikan berupa ambulans Covid, isolasi mandiri (isoman), dukungan oksigen, serta paket nutrisi dan sembako untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.

Baca juga: Dompet Dhuafa Buka Pos Medis untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

“Nomor hotlinenya, 08111617101, bisa diakses melalui Whatsapp selama 24 jam. Kami menyediakan tenaga medis untuk melakukan upaya triase, telecounseling dan telemedicine, sekaligus terintegrasi dengan layanan lain di DD,” kata Yeni.

Tak hanya itu, pihaknya disebut sedang melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk pelaksanaan vaksinasi booster Covid-19.

Di daerah Jawa Barat, DD telah menyediakan rumah isolasi komunitas. Keberadaannya diaktivasi bersama gugus tugas Covid-19 dan puskesmas setempat untuk menampung masyarakat sekitar.

“Layanan Crisis Center ini sudah kita jalankan dari awal kasus omicron ini meningkat. Sudah cukup banyak masyarakat yang mengakses layanan ini. Crisis Center terus ada sejak gelombang pertama, tapi menyesuaikan dengan kebutuhan dari masyarakat,” ujarnya. (Poy)