Jumat, 19 April 24

Guru Dipenggal Akibat Bahas Kartun Nabi Muhammad

Guru Dipenggal Akibat Bahas Kartun Nabi Muhammad
* Seorang guru di Prancis dipenggal orang tak dikenal di jalan pada Jumat (16/10). Ilustrasi. (Foto: Istockphoto/ South_agency).

Seorang guru sejarah dipenggal oleh orang tak dikenal di Prancis pada Jumat (16/10/2020), waktu setempat. Guru sekolah menengah itu sempat menggelar diskusi soal kartun Nabi Muhammad dengan para muridnya.

Kejadian mengerikan itu terjadi di kota kecil Conflans-Sainte-Honorin di wilayah Val d’Oise, barat laut Paris. Pelaku ditembak mati oleh polisi sekitar 600 meter dari lokasi pemenggalan.

Dilansir The Associated Press, Kantor Kejaksaan Anti Terrorisme Prancis membuka investigasi terkait pembunuhan tersebut dengan mempertimbangkan dugaan motif terorisme di balik penyerangan.

Seorang pejabat kepolisian kepada AP menerangkan pelaku bersenjatakan pisau dan airsoft gun. Sebelum ditembak, pelaku tidak merespons permintaan untuk meletakkan senjata dan bertingkah mengancam,

Pejabat tersebut mengungkapkan guru tersebut menerima ancaman setelah membuka diskusi terkait karikatur Nabi Muhammad di sekolah.

“Guru itu diancam setelah membuka diskusi ‘untuk berdebat’ tentang kartun (Nabi Muhammad) sekitar 10 hari lalu,” ujar pejabat kepolisian yang namanya tidak disebut karena tidak berwenang untuk membahas investigasi yang sedang berlangsung.

Pejabat polisi itu mengungkapkan orang tua murid menyampaikan komplain terhadap guru tersebut. Namun, polisi memastikan bahwa pelaku tidak memiliki anak yang bersekolah di sana. Identitas pelaku sendiri tidak dipublikasikan.

“Kami tidak mengira hal ini akan terjadi,” ujar seorang warga Conflans, Remi Tell kepada stasiun TV lokal, CNews TV.

Tell menilai kotanya adalah kota yang damai.

Pada hari yang sama, Presiden Emmanuel Macron mengunjungi lokasi kejadian nahas itu. Ia menyebut aksi itu sebagai “serangan teroris”.

Ia juga menjamin Prancis siap untuk membela para guru. Selain itu, ia menyatakan “obskurantisme tidak akan menang”.

Minta Bantuan Murid
Pelaku pemenggalan kepala seorang guru di Prancis menunggu di luar sekolah dan meminta sejumlah murid untuk mengidentifikasi targetnya, menurut lembaga antiterorisme Prancis.

Pria itu kemudian mengunggah foto korban yang telah meninggal ke media sosial.

Korban bernama Samuel Paty, 47 tahun, yang sebelumnya menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

Si penyerang kemudian menembak polisi dengan senapan udara sebelum ditembak mati.

Jumlah orang yang ditangkap bertambah menjadi 10 pada hari Sabtu (17/10), dan polisi menyelidiki kemungkinan kaitan dengan kelompok ekstremis Islam.

Serangan itu terjadi pada sekitar pukul 17:00 waktu setempat pada hari Jumat (16/10) dekat College du Bois d’Aulne, tempat Paty mengajar, di Kota Conflans-Sainte-Honorine, yang berjarak sekitar 30km dari barat-laut Paris pusat.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan serangan itu menunjukkan semua ciri “serangan teroris Islamis” dan guru itu dibunuh karena ia “mengajarkan kebebasan berekspresi”.

Acara penghormatan nasional akan digelar untuk Paty pada hari Rabu (21/10).

Pembunuhan ini terjadi pada saat persidangan atas serangan tahun 2015 terhadap majalah satire Prancis Charlie Hebdo tengah berlangsung. Majalah Charlie Hebdo menjadi target karena menerbitkan kartun Nabi Muhammad yang kontroversial.

Tiga minggu lalu, seorang pria menyerang dan melukai dua orang di luar bekas kantor majalah Charlie Hebdo. (CNN/BBC/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.