Letusan gunung berapi di selatan ibu kota Islandia, Reykjavik, mengirimkan gumpalan asap ke seluruh wilayah yang terkenal dengan ladang lava, gunung berapi, dan aktivitas panas bumi.
Kantor Meteorologi Islandia (IMO) mengatakan letusan “kecil” dimulai Senin di Semenanjung Reykjanes Islandia tetapi tidak ada abu yang dipancarkan dan sejauh ini tidak ada gangguan yang dilaporkan di Bandara Keflavik negara itu, dilansir CNN, Selasa (12/7/2023).
IMO mengatakan ada retakan sepanjang 200 meter (656 kaki) di lereng gunung Litli Hrútur, di mana lahar muncul sebagai serangkaian air mancur.
Para ilmuwan telah memperingatkan kemungkinan letusan setelah ratusan gempa kecil terdeteksi dalam beberapa pekan terakhir.
Foto menunjukkan aliran lahar mengalir di sepanjang medan gelap, dengan api kecil di kejauhan dan asap tebal mengepul di udara.
Karena letusan terjadi di daerah yang tidak berpenghuni, tidak ada “risiko langsung” bagi masyarakat atau infrastruktur, kata IMO, tetapi IMO memperingatkan orang-orang untuk tidak menjelajah di dekat daerah tersebut, dengan mengatakan akan ada akumulasi tingkat vulkanik yang berbahaya, yakni gas.
Angin akan membawa beberapa gas ini ke utara, berpotensi mempengaruhi beberapa daerah termasuk ibu kota Islandia, kata IMO.
Kantor manajemen destinasi regional Reykjanes Peninsula juga mengeluarkan peringatan tentang level gas pada hari Senin.
Dalam sebuah pernyataan kantor itu mengatakan, kepala polisi semenanjung memerintahkan penutupan semua jalur ke gunung berapi karena “polusi gas besar yang mengancam jiwa,” setelah berbicara dengan para ilmuwan.
Pihak berwenang bekerja untuk memulihkan akses ke gunung berapi setelah polusi mereda, tambahnya.
Beberapa hari yang lalu, kantor manajemen memperingatkan para pendaki di wilayah tersebut untuk berhati-hati, mencatat bahwa aktivitas seismik baru-baru ini terlihat mirip dengan menjelang letusan gunung berapi lainnya tahun lalu. (CNN/Red)
