Kamis, 2 Mei 24

Gempa Susulan Landa Turki dan Suriah saat Korban Tewas Lebih dari 1.500  Orang, Diprediksi Tembus 10.000 Orang Tewas

Gempa Susulan Landa Turki dan Suriah saat Korban Tewas Lebih dari 1.500  Orang, Diprediksi Tembus 10.000 Orang Tewas
* Gempa di Turki 6 Februari 2023. (Al-Jazeera)

Gempa besar kedua (susulan) melanda Turki beberapa jam setelah gempa dahsyat pertama yang menewaskan lebih dari 1.500 orang.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan korban tewas akibat gempa dahsyat itu bisa mencapai 10.000 orang.

Dilansir indeiendent.co.uk, Senin (6/2/2023), gempa tersebut berkekuatan 7,5 SR, terjadi sekitar 100 mil sebelah utara Gaziantep, yang merupakan kota yang dekat dengan tempat gempa pertama berkekuatan 7,8 SR terjadi.

Sementara itu tim penyelamat terus menggali salju dan puing-puing untuk menemukan korban di Turki dan Suriah dengan jumlah korban yang diperkirakan akan terus bertambah.

 

Gempa Senin pagi ini, bencana terbesar di negara itu sejak gempa Erzincan tahun 1939, berpusat di dekat tenggara kota Gaziantep, sekitar 90 km dari perbatasan Suriah. Lebih dari 1.000 di Turki telah meninggal.

Gempa tersebut meninggalkan jejak kehancuran yang sangat besar di kedua negara dan dirasakan hingga Kairo, membuat Italia mengeluarkan potensi peringatan tsunami.

Di sisi perbatasan Suriah, gempa menghancurkan wilayah yang dikuasai oposisi di barat laut, dengan tim penyelamat mengatakan 221 orang tewas.

Seorang pejabat kesehatan pemerintah mengatakan kepada kantor berita negara, SANA, bahwa sedikitnya 326 orang tewas di wilayah yang dikuasai pemerintah, dengan lebih dari 1.000 orang terluka di seluruh provinsi Hama, Aleppo dan Latakia.

Korban Tewas Bisa Capai 10.000 Orang

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan korban tewas akibat gempa dahsyat itu bisa mencapai 10.000 orang.

Masyarakat Medis Amerika Suriah (SAMS) mengatakan rumah sakitnya di Suriah “kewalahan dengan pasien yang memenuhi lorong”.

Masjid di sekitar wilayah itu dibuka sebagai tempat berlindung bagi orang-orang yang tidak dapat kembali ke rumah yang rusak di tengah suhu yang sangat dingin.

 

 

Di Suriah, yang telah dihancurkan oleh perang saudara selama 11 tahun , membawa kesengsaraan baru ke daerah-daerah yang dikuasai oposisi di sekitar provinsi Idlib yang dipenuhi oleh sekitar empat juta orang yang mengungsi dari bagian lain negara itu.

Banyak bangunan di kota-kota yang terkena dampak di Suriah telah melemah selama lebih dari satu dekade perang. Wilayah itu telah dikepung selama bertahun-tahun, sering mengalami serangan udara Rusia dan pemerintah, dan bergantung pada bantuan dari Turki terdekat untuk segala hal mulai dari makanan hingga pasokan medis.

“Kami khawatir kematian mencapai ratusan,” kata Muheeb Qaddour, seorang dokter, melalui telepon dari kota Atmeh.

Raed Salah, kepala White Helmets, organisasi darurat di daerah oposisi, mengatakan seluruh lingkungan runtuh di beberapa daerah.

Sedikitnya 20 gempa susulan telah dilaporkan, yang terkuat berkekuatan 6,6, menghambat upaya penyelamatan dan pencarian serta menyebabkan runtuhnya bangunan yang sudah rusak.

Inggris, AS, Israel, India, Pakistan, dan Ukraina adalah beberapa negara yang menyampaikan belasungkawa dan janji dukungan setelah bencana. Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan Inggris siap menawarkan bantuan pasca gempa.

Amerika Serikat juga siap memberikan bantuan untuk membantu upaya penyelamatan gempa. Dalam sebuah tweet, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS “sangat prihatin dengan gempa bumi yang merusak hari ini” di Turki dan Suriah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan di Twitter bahwa “tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim” ke daerah yang dilanda gempa.
“Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit,” tulisnya.

Presiden Ukraina yang dilanda perang, Volodymyr Zelenskyy, mengirim pesan dukungan ke Turki untuk menawarkan bantuan setelah gempa dahsyat itu.

“Saya terkejut mengetahui kematian dan cedera ratusan orang akibat gempa bumi di Turki,” tulis Zelenskyy dalam tweet.

“Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga para korban dan berharap yang terluka cepat sembuh. Saat ini, kami mendukung orang-orang Turki yang ramah dan siap memberikan bantuan yang diperlukan.” (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.