Semarang, Obsessionnews – Terdesak biaya hidup menjadi alasan bagi Haryanto alias Cecep (41) tukang bangunan yang menjadi terdakwa atas kasus pencurian laptop di perumahan mewah Tlaga Bodas, Kelurahan Karangreja, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Sidang pemeriksaan terdakwa dan saksi korban yakni Erlinawati kembali digelar di Pengadilan Negeri Semarang, Senin (2/11/2015). Dalam sidang, terdakwa Cecep mengaku terpaksa mencuri laptop merk Acer dan rokok untuk kebutuhan sehari-hari. Dia beralasan gajinya sebagai tukang bangunan tidak cair akibat dibawa kabur mandornya. Terdakwa Cecep juga berujar dia baru dua kali membobol kompleks perumahan elit tersebut.
“Saya masuk rumah korban dua kali, yang pertama dapat laptop dan kedua hanya dapat rokok. Padahal, saya harus menanggung beban untuk membayar utang,” kata dia di hadapan majelis hakim yang dipimpin, Hery Sumanto.
Barang curian itu kemudian dia jual kepada temannya sendiri. Saat aksi kedua, terdakwa juga menyatakan hanya mengambil rokok di meja makan korban.
“Kalau laptopnya saya jual dengan teman saya, harganya Rp 500 ribu ke teman saya yang tinggal di Pedurungan, Semarang,” kata dia.
Sementara dalam kesaksian anak korban, Abdul Manan baru sadar atas hilangnya laptop selang dua hari kejadian. Saksi menyatakan pelaku masuk melalui pintu bagian belakang. Di sisi lain, korban Erlinawati mengaku terkejut ketika kejadian tersebut berlangsung. Dia menyebutkan sebelumnya melihat ada orang tak dikenal masuk ke kamarnya.
“Saat itu saya sedang tidur, tiba-tiba saja terbangun begitu melihat ada terdakwa hendak masuk ke kamar. Saya langsung teriak minta tolong,” ungkap dia.
Atas keterangan para saksi, selanjutnya majelis hakim menunda sidang hingga pekan depan. Kasus pencurian ini pertama kali terjadi saat Lebaran pada 17 Juli 2015, sedangkan yang kedua pada 22 Juli 2015.
Pencurian pertama berhasil dilakukan terdakwa karena rumah dalam keadaan kosong saat ditinggal pergi pemiliknya. Sedangkan dalam aksi kedua, terdakwa gagal mencuri lantaran ketahuan ibu korban yang terbangun dari tidurnya. (Yusuf IH)
