Eropa Biarkan Israel Serang Palestina, Tapi Beri Sanksi Rusia Serang Ukraina

Eropa Biarkan Israel Serang Palestina, Tapi Beri Sanksi Rusia Serang Ukraina
Tampaknya ada ketidakadilan dari sikap Negara-negara Eropa yang membiarkan Israel menyerang Palestina selama 70 tahun, tapi beramai-ramai memberi sanksi kepada Rusia yang menyerang Ukraina hanya lima hari. Ketidakadilan perilaku Eropa tersebut dikritik dan dikecam oleh politisi Irlandia, Richard Boyd Barrett. "Eropa seharusnya juga memberi sanksi kepada Israel sebab telah menindas Palestina selama 70 tahun lamanya!" serunya. Ia mempertanyakan keanehan dari sikap Eropa yang memberi sanksi pada Rusia sementara mereka tidak pernah mengambil sikap apapun pada Israel yang menjajah dan menyerang Palestina. “Negara Israel sejak didirikan telah dilandaskan sistem kekerasan, rasisme, penguasaan, yang melibatkan warga sipil yang tidak bersenjata secara terus-menerus,” ungkap Richard Boyd Barrett dalam unggahannya di media sosial milik pribadinya Twitter @RBoydBarrett. Barrett bahkan membandingkan jika Rusia baru beberapa hari menginvasi Ukraina sudah diberikan Sanksi oleh Eropa. Sementara Israel dibiarkan tanpa sanksi dari Eropa. "Sanksi setelah lima hari serangan Putin atas kejahatannya, 70 tahun penindasan terhadap Palestina justru tidak diberi sanksi,” bebernya Barrett menilai, sanksi yang dijatuhkan Eropa kepada Rusia, sangat ironi mengingat Israel hingga saat ini masih menggempur Palestina. Namun Israel yang bertahun-tahun menindas tidak pernah mendapat saksi apapun dari Eropa. “Seharusnya Israel juga diberikan sanksi yang serupa atas kejahatan yang telah mereka lakukan kepada Palestina,” tegas dia. Meski demikian Barrett menyatakan tidak setuju dengan tindakan Rusia yang melakukan invasi militer ke Ukraina. Sebelumnya anggota Parlemen Iran, Rouhullah Motafaker Azad mempertanyakan sikap organisasi sepakbola dunia FIFA yang mencoret tim sepakbola Rusia dari turnamen Piala Dunia setelah Rusia melakukan invasi militer ke Ukraina. Ia menuding FIFA bermain politik. Politisi ini juga mempertanyakan sikap FIFA yang langsung memberi sanksi terhadap tim sepakbola Rusia namun tidak pernah memberi sanksi pada Israel. Padahal Israel juga melakukan penindasan terhadap Palestina. Richard Boyd Barrett mengecam sikap standar ganda Eropa di Ukraina dan Palestina. "Butuh waktu lima hari untuk menjatuhkan sanksi terhadap Putin dan premannya, tetapi menerapkan sanksi selama 70 tahun penindasan terhadap Palestina tidak akan 'membantu'," paparnya. Anggota parlemen Irlandia ini menyesalkan standar ganda pemerintah Irlandia ketika berhadapan dengan invasi Rusia ke Ukraina vs pendudukan Israel atas Palestina. "Anda amat senang menggunakan bahasa tegas, tegas dan keras untuk menggambarkan kejahatan kemanusiaan Vladimir Putin.” tutur Barrett kepada pihak Eropa. Ia menggambarkan perlakuan Israel kepada Palestina yang tidak mendapatkan sanksi tegas seperti yang diterima Rusia, “Tapi kalian tidak pernah menggunakan bahasa yang sama keras ketika menggambarkan perlakuan Israel kepada rakyat Palestina yang didokumentasi dengan baik dan terperinci oleh dua organisasi HAM yang paling dihormati di dunia” ucap Barrett, Geramnya Barrett terhadap perbedaan sanksi tersebut dikarenakan serangan Israel terhadap Palestina sudah berlangsung selama puluhan, tetapi tetap tidak mendapatkan sanksi, “Bahkan telah disebutkan oleh puluhan LSM, oleh siapapun yang melihat dengan jujur. Dalam dekade, mengalami penganiayaan, kebrutalan yang tidak manusiawi terhadap rakyat Palestina, penyerangan Gaza dan pencaplokan tanah dan wilayah.” lanjut Richard Boyd Barrett Selain itu, Barrett juga mengkritisi sistem Apartheid, “Penerapan sistem Apartheid yang sistematis,a nada tidak ingin menggunakan kata ‘Apartheid’ apalagi sanksi. 5 hari (sanksi) penyerangan Putin dan tentaranya, 70 tahun penindasan terhadap orang palestina. Kira-kira apa yang cocok untuk kalian gunakan?” ungkapnya pula. (*/Red)