Endang Suraningsih Bangun Kesetaraan Gender dan Inspirasi Perempuan di Bio Farma

Endang Suraningsih Bangun Kesetaraan Gender dan Inspirasi Perempuan di Bio Farma
Obsessionnews.com - Direktur Human Capital PT Bio Farma (Persero) Endang Suraningsih telah menjadi simbol kesuksesan dan dedikasi dalam menghadapi tantangan di dunia profesional. Sebagai perempuan yang telah meniti karier dari berbagai bidang, Endang tidak hanya mampu mencapai posisi puncak dalam perusahaan, tetapi juga memimpin dengan filosofi kesetaraan gender dan inklusi. Endang mengakui, sebagai perempuan, dia telah menghadapi berbagai rintangan dalam meniti karier, termasuk fenomena glass ceiling dan peran stereotip yang melekat pada perempuan di dalam dan di luar rumah. Namun, di Biofarma Group, budaya kesetaraan gender telah menjadi bagian integral dari pengembangan karier, remunerasi, dan lingkungan kerja yang menghargai keberagaman. Hal ini didukung pula dengan diterapkannya peraturan mengenai Respectful Workplace di Biofarma Group, yang menjunjung tinggi Diversity, Equity & Inclusion (DEI) dan juga menciptakan serta membangun lingkungan kerja yang saling menghargai, bebas dari diskriminasi, kekerasan, maupun pelecehan dalam bentuk apa pun. "Mendorong kepercayaan diri perempuan dalam berkarier dan memimpin perubahan merupakan filosofi Kartini yang saya jadikan teladan," ujar Endang dikutip dari Majalah Women’s Obsession, Selasa (23/4/2024). Di era digital saat ini, perempuan dapat mengembangkan potensi mereka dalam berbagai bidang, melawan stereotip, dan menjadi teladan dalam menjalankan hak asasi setiap individu. Endang juga aktif terlibat dalam inisiatif pengembangan kepemimpinan perempuan, seperti Women Leadership Development Program, yang bertujuan untuk memperkecil kesenjangan kompetensi dan meningkatkan jaringan kerja perempuan di sektor BUMN. Melalui program-program ini, Endang dan timnya berupaya untuk memberdayakan perempuan dalam mencapai potensi penuh mereka di dunia profesional. Selain itu, Endang juga mengamati karakteristik unggulan perempuan dalam wastra Nusantara, terutama batik. Baginya, batik bukan hanya sekedar kain tradisional, tetapi juga mengandung filosofi dan harapan. Endang menekankan pentingnya pelestarian budaya ini sebagai bagian dari identitas kepribadian bangsa. Endang berharap agar seluruh perempuan Indonesia dapat menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, dan berjiwa tangguh, sebagaimana yang diimpikan oleh sosok Ibu Kartini. Dengan demikian, perempuan Indonesia akan menjadi agen perubahan yang mampu melahirkan generasi penerus yang cerdas dan mandiri. Dengan kepemimpinan dan dedikasinya yang menginspirasi, Endang terus membawa semangat kesetaraan gender dan inklusi di Bio Farma, sementara juga memperjuangkan pelestarian budaya Nusantara sebagai bagian dari identitas nasional yang kaya dan berharga. (Poy)