
Obsessionnews.com – Seorang perempuan lanjut usia (lansia), Zumina, duduk di kursi roda. Mata kirinya baru saja diperban setelah menjalani operasi katarak. Ditemani anak dan cucunya, Zumina mendengarkan penjelasan petugas medik tentang perawatan pasca operasi.
Warga Desa Pingaran Ulu, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), ini mengaku sudah dua tahun belakangan tidak bisa melihat dengan jelas.
Baca juga: Mensos Koordinasi dengan Polres Banjar Tangani Kasus Sodomi terhadap Anak
“Kedua mata sudah buram, tapi yang lebih parah di mata kiri. Bersyukur sudah satu mata yang dioperasi,” kata Zumina, Kamis (21/9/2023) pagi, dikutip obsessionnews.com dari siaran pers Biro Humas Kementerian Sosial (Kemensos), Jumat (22/9).
Perempuan 73 tahun itu adalah satu dari 365 pasien lansia dari empat kota/kabupaten di Kalsel yang mengikuti proses skrining dalam Bakti Sosial Operasi Katarak oleh Kemensos dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih SCTV.
“Alhamdulillah, hari ini adalah hari kedua operasi katarak. Kemarin yang sudah dioperasi sebanyak 77 pasien,” kata Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, yang akrab dipanggil Risma, di Banjar, Kamis.
Bekerja sama dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Pusat dan Kalsel, Bakti Sosial Operasi Katarak digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha pada 20 – 22 September 2023.
Mensos Risma mengingatkan masyarakat agar segera memeriksakan diri apabila mengalami kendala penglihatan.
“Tugas Kemensos dalam hal ini mencegah mereka menjadi disabilitas netra. Produktifitas sehari-hari menurun karena katarak, jangan sampai terlambat untuk ditangani. Tidak perlu takut karena setelah satu minggu operasi, pasien sudah bisa beraktivitas normal,” ujar Risma.
Lokasi operasi katarak dipilih secara acak. Sebelumnya Kemensos dan YPPP SCTV Peduli telah menyelenggarakan operasi katarak di Kabupaten Ende dan Kabupaten Ternate yang masing-masing diikuti oleh 200 pasien dan 277 pasien.
“Ternyata di Kalsel juga banyak yang harus dioperasi katarak. Kegiatan ini bisa terlakana berkat dukungan Pemerintah Daerah dan PERDAMI,” tutur Risma.
Dalam kegiatan tersebut Risma berpesan kepada para pasien yang sudah menjalani operasi untuk melakukan perawatan pasca operasi.
“Jangan angkat yang berat-berat ya bapak dan ibu, minta bantuan keluarga saja. Kalau mau wudhu bisa bertayamum. Nanti bisa melihat terang benderang,” ucap Risma.
Sebagai informasi, peserta lansia yang menjadi pasien operasi katarak maupun yang tidak lolos skrining praoperasi juga disediakan residensial di Sentra Budiluhur Banjarbaru dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin, bantuan nutrisi berupa susu, madu dan biskuit senilai Rp500.000, dan biaya transportasi sebesar Rp150.000.
Dalam kegiatan ini Risma turut menyerahkan piagam penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berdedikasi mendukung pelaksanaan Bakti Sosial Operasi Katarak di Kalsel.
Anggota Komisi VIII DPR RI Syaifullah Tamliha menyatakan apresiasi terhadap Kemensos dan YPPP SCTV yang telah menyelenggarakan operasi katarak gratis di Kalsel.
“Masyarakat di Kalsel, khususnya lansia, tentu merasa amat terbantu dengan penyelenggaraan baksos ini. Terima kasih Bu Risma, semoga sinergi pemerintah pusat, daerah serta mitra-mitra kerja lainnya terus terjalin,” kata Syaifullah. (arh)