Bandung, Obsessionnews – Sebanyak 30 Lurah yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Lurah Kota Bandung bertemu Walikota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung Jalan Dalem Kaum Sabtu (14/11).
Pada pertemuan tersebut Ridwan Kamil mengingatkan agar pelayanan di Kelurahan harus memuaskan dan tidak boleh ada keluhan masyarakat atau zero complain.
“Di forum lurah ini saya mengingatkan kepada mereka harus menjadi zero complain, yakni Kelurahan yang tidak ada keluhan dan sejauh ini pelayanan di Kelurahan sudah membaik,” ucap Wali Kota Bandung.
Ridwan menjelaskan saat ini 70 persen pelayanan sudah membaik, hal itu terbukti dari banyaknya apresiasi dari masyarakat, terutama lewat media sosial.
Sementara itu untuk penyerapan dana Program Inovasi Pembangunan dan Pengembangan Kewilayahan (PIPPK) di Kota Bandung secara umum sudah mendekati 70 persen.
“Saat ini penyerapan PIPPK mendekati 70 persen salahsatu kendala adalah karena ini program pertama sehingga wajar saja, selain itu di sebagian wilayah, Karang Taruna belum terbentuk dan kendala lain yang akan segera diatasi,” jelasnya.
Penyerapan PIPPK menjadi raport bagi para Lurah dan akan dibagikan pada Desember mendatang. “Desember nanti Lurah akan dibagi rapot, sehingga mereka yang rajin dengan penyerapan tinggi diapreasiasi yang rendah mungkin dievaluasi atau diganti,” tegasnya.
Ridwan berharap para Lurah di Kota Bandung mampu bekerja lebih gesit, inovatif dan banyak turun kelapangan dengan menggunakan metode kepemimpinan di tengah-tengah. “Saya membayangkan jika para lurahnya lebih gesit, inovatif, banyak turun ke lapangan saya yakin Bandung ini beres lebih cepat,” ujarnya.
Ridwan mengatakan bahwa indeks pembangunan manusia merupakan tanggung jawab langsung pimpinan di level kota, sementara indeks kebahagiaan masyarak merupakan tanggung jawab di level Kelurahan.
Ia menambahkan, Indeks Kemasyarakatan adalah indeks seberapa aktif warga berpartisipasi terhadap kegiatan di masyarakat.
“Nanti tahun depan, saya akan memberi raport kepada Camat dan Lurah juga, Lurah ngasih raport ke RW, RW ngasih raport ke RT, RT ngasih raport ke warga, sehingga suatu saat nanti di Kota Bandung tidak ada lagi warganya yang malas diajak bekerja bakti, silaturahmi dan kegiatan sosial lainnya,” pungkasnya. (Dudy Supriyadi)
