Minggu, 28 April 24

Denny JA Sebut Orkestra Perkusi Gilang Ramadhan Layak Dibawa Keliling Dunia

Denny JA Sebut Orkestra Perkusi Gilang Ramadhan Layak Dibawa Keliling Dunia
* Penampilan Gilang Ramadhan di acara Wara Wiri Feskraf di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat (24/11/2023). (Foto: Kapoy/obsessionnews.com)

Obsessionnews.com – Malam pembukaan Wara Wiri Feskraf pada Jumat (24/11/2023), menjadi saksi kepiawaian Gilang Ramadhan dalam menghidupkan aneka ritem nusantara melalui pertunjukan orkestra perkusi yang memukau. Acara berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah dan menampilkan orkestra perkusi sebagai pertunjukkan utama.

Drummer berpengalaman yang pernah tergabung dalam band terkenal seperti Godbless ini menghadirkan pertunjukan yang luar biasa dengan memainkan drum sendiri selama lima belas menit pertama.

Dalam waktu tersebut, Gilang menginterpretasikan budaya lokal dari 15 provinsi Indonesia dengan memberikan pukulan pada drum yang menyesuaikan musik dari masing-masing provinsi. Sebuah karya yang luar biasa dan mengasyikkan.

“Saya cukup lama memikirkan konsepnya,” kata Gilang, yang pernah memperdalam alat musik perkusi di LACC (Los Angeles City College), tahun 1981-1984.

Gilang yang juga mengajak 50 anak, termasuk Suleman, anak dari Menteri Sandiaga Uno, untuk bermain perkusi. Anak-anak ini, sebagian besar berkebutuhan khusus, memainkan 200 alat musik perkusi dari seluruh nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua.

“Tujuannya adalah memperkenalkan alat musik tradisional kepada anak-anak,” ungkapnya.

Dia menambahkan, sebagian dari mereka adalah anak yang berkebutuhan khusus. Mereka sebagian besar masih duduk di sekolah dasar, yang lainnya sudah duduk di bangku  SMP. Mereka semua memainkan 200 alat musik perkusi  dari nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua.

“Saya ingin memperkenalkan alat musik  tradisional kepada anak-anak,” kata musisi yang mengoleksi alat perkusi dari berbagai provinsi Indonesia.

Orkestra Perkusi ini menjadi pertunjukkan utama pada  rangkaian acara Wara Wiri Feskraf yang berlangsung tiga hari di Taman Mini Indonesia Indah, 24-26 November 2023.

Karena banyak yang baru dari pertunjukan ini, penampilan Orkestra Perkusi Wara Wiri ini akan dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), terutama dalam jumlah alat  perkusi yang mencapai 200 unit, dan  dimainkan secara terus menerus selama 45 menit oleh Gilang dan anak-anak.

Gilang menyusun komposisi unik untuk pertunjukan ini, dengan menampilkan berbagai lagu daerah. Gilang mengatakan, dia menumpahkan semua kemampuan bermain drum yang telah dikekuni secara profesional lebih dari 20 tahun untuk pertunjukan ini.

Dengan begitu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno memuji penampilan Gilang Ramadhan.

Sementara itu, Ketua Persatuan Penulis Seluruh Indonesia Satupena Denny JA yang menjadi sponsor utama Wara Wiri, dan menonton pertunjukan ini berkomentar, “Saya sangat menikmati pertunjukkan ini. Orkestra ini berbeda dengan yang lain. Saya sudah menonton berbagai pertunjukan musik di berbagai negara, Orkestra Perkusi Gilang Ramadhan memberikan warna baru.“

Denny JA yang memang penggemar musik ini menilai, pertunjukan Orkestra Perkusi Gilang  ini mempunyai kelas dunia, sehingga layak untuk dibawa keliling dunia. Apalagi dalam orkestra ini Gilang membawakan lagu-lagu daerah. Ini adalah sesuatu yang unik, dinamis, dan modern walaupun menggunakan alat perkusi tradisional Indonesia.

Sebanyak 600 kursi di Sasono Budoyo, Taman Mini Indonesia Indonesia, Jakarta, hampir penuh dengan penonton. Mereka memberikan tepuk tangan gemuruh untuk pertunjukkan yang disajikan Gilang dan anak-anak yang tampil dengan bergembira . Pada umumnya penonton langsung menggerakkan kepalanya mengikuti ketukan drum dan perkusi dari panggung besar tempat Gilang dan anak-anak memainkan alat perkusinya masing-masing.

Anak-anak ini mengelilingi Gilang dengan drum set yang berada di tengah. Mereka memainkan alat pukul masing-masing sehingga memberikan warna baru dalam bunyi perkusi, dan mempertebal pukulan drum Gilang.

Wara Wiri Feskraf adalah festival menampilkan aneka rasa dan warna budaya Indonesia. Selain musik, juga ada pembahasan literasi dengan berbagai topik, menampilkan tokoh di bidang masing-masing, termasuk Gemala Hatta yang menceritakan dunia literasi ayahnya, Bung Hatta.

Di luar gedung pertunjukkan, panitia juga menggelar aneka kuliner yang datang dari berbagai wilayah Indonesia. Juga ada kedai yang khusus menjual busana daerah, buku, lukisan dan demo memasak, melukis, dan merandang (memasak rendang).

Acara puncak hari kedua, hari Sabtu adalah bermain KIM, permainan tradisional yang populer di Sumatra Barat. Diperkirakan jumlah peserta pemain KIM mencapai 3.000 orang.

Wara Wiri Feskraf akan berlangsung setiap tahun. Wara Wiri Feskraf adalah singkatan dari Warna Rasa Budaya Wisata Negri Festival Ekonomi Kreatif. Penyelenggara acara berusaha menampilkan rasa, budaya, pariwisata, kuliner, fashion, dan sebagainya dari tanah air. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.