Kamis, 25 April 24

Dedi Mulyadi: Partai Golkar Harus Segera Diselamatkan

Dedi Mulyadi: Partai Golkar Harus Segera Diselamatkan
* Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mendesak DPP Partai Golkar ini untuk segera melakukan langkah strategis guna menyelamatkan partai, menyusul kembali ditetapkannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP oleh KPK.

Kondisi ini diperparah dengan drama politik yang dimainkan Setya Novanto untuk menghindar dari proses hukum di KPK. Tidak bisa dipungkiri kata dia, drama itu sangat berdampak buruk terhadap citra Partai Golkar di masyarakat. Karena ada kesen Setya Novanto sebagai Ketua DPR tidak taat hukum, dan memberi contoh yang baik.

Karena itu, menyikapi situasi sulit ini Dedi meminta agar Partai Golkar mengutamakan soliditas dibandingkan berbagai agenda politik jangka pendek. “DPP Golkar harus segera mengambil langkah strategis. Simpan seluruh agenda jangka pendek untuk menata kembali Partai Golkar secara jangka panjang,” kata Dedi melalui keterangan tertulis, Jumat (17/11/2017).

Bupati Purwakarta ini menambahkan, penyelamatan partai harus menjadi agenda utama Golkar untuk tetap bertahan dan tumbuh sebagai partai besar yang selalu mendengarkan suara rakyat. Pihaknya mengaku sudah melakukan komunikasi dengan semua pihak tentang situasi Partai Golkar saat ini.

Namun, Dedi enggan membicarakan soal figur pengganti Ketua Umum Golkar. Yang terpenting adalah kesadaran bersama untuk segera menyelamatkan Partai Golkar. “Saya kira jangan dulu lah kita bicara siapa Ketua Umum barunya atau siapa PLT-nya. Hal yang paling penting adalah selamatkan Golkarnya dulu,” ujarnya.

KPK menetapkan kembali Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Setya Novanto sebelumnya lolos dari status tersangka dalam penetapan sebelumnya setelah memenangi gugatan praperadilan terhadap KPK.

Setya Novanto juga diduga menyalahgunakan kewenangan dan jabatan saat menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar pada tahun 2012. Akibat perbuatannya bersama sejumlah pihak tersebut negara diduga dirugikan Rp 2,3 triliun pada proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.