Selasa, 30 April 24

Debat Capres ke-2, Anies dan Ganjar Mengeroyok Prabowo

Debat Capres ke-2, Anies dan Ganjar Mengeroyok Prabowo
* Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan tampil di acara debat kedua Capres Pemilu 2024 yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). (Foto: Edwin B/ Obsessionnews.com)

Obsessionnews.com – Dalam debat tiga calon presiden (caores) ke-2 yang digelar KPU pada Minggu (7/1/2024), Capres Anies Baswedan membuka front terhadap capres Prabowo Subianto dan juga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Soal penguasaan lahan milik Prabowo ratusan ribu hektar, gagal membangun ketahanan pangan dalam kasus “Food Estate”, soal anggaran pertahanan untuk membeli alutsista bekas dan gagal dalam etika. Soal Jokowi lebih disorot sebagai pemimpin yang tidak punya kemampuan diplomasi kelas dunia, cuma datang dan pulang dalam event-event Internasional.

 

Sedangkan Capres Ganjar Pranowo yang semula mengambil sikap “damai” kepada Prabowo ternyata berubah memberikan serangan keras. Menurutnya, Prabowo tidak mempunyai penjelasan yang benar tentang pemutusan hubungan kerja pembuatan kapal antara PT PAL dan Korsel, juga soal penjelasan Prabowo terkait usia pesawat tempur, misalnya Mirage punya Qatar, berhubungan dengan kesiapan pemakaiannya/detterent. Ganjar memiliki data-data serius soal isu ketahanan.

 

Terkait utang luar negeri, Prabowo meyakini utang dapat mencapai 50% PDB, karena Indonesia menurutnya masih terbaik di dunia soal utang. Anies meminta agar utang dibatasi hanya 30%. Menurut Anies kehati-hatian soal utang penting karena bisa menjadi sumber masalah. Kemampuan membayar utang, kata Anies, harus dilihat dari sisi kemampuan pemasukan negara. Anies minta pembelian alutsista harus satu paket dengan utang. Ganjar menyoroti pikiran John Perkins soal bahayanya utang najis “odious debt”.

 

Serangan kepada Prabowo dikuantifikasi oleh Ganjar dan Anies secara simultan. Ganjar memberi nilai keberhasilan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan Jokowi dengan nilai jeblok, 5. Ganjar yakin tentang nilai itu karena berbasis indeks-indeks pencapaian Indonesia yang menurun dalam penilaian berbagai lembaga internasional dibilang militer dan pertahanan. Ketika Prabowo menuduh Ganjar tidak mempunyai data yang benar, Ganjar bahkan menawarkan Prabowo untuk mendatangkan stafnya dalam debat, untuk beradu data.

 

Ketika Ganjar memberi nilai kesuksesan Prabowo di angka 5, Anies merespons bahwa nilai Prabowo hanya nilai 11 dari 100, jauh lebih buruk lagi.

 

Anies menekankan agar permasalahan ketahanan dan keamanan dilihat dari pergeseran tantangan, bukan “old views”. “New views” harus melihat adanya tantangan baru, yang merupakan konsekuensi cyber world. Pemimpin harus mempunyai etika, melindungi keluarga-keluarga, dan menjadi pemimpin diplomatik Indonesia di dunia.

 

Ganjar melihat “Garda Samudera” merupakan sreategi baru. Strategi ini membutuhkan anggaran ditingkatkan 1-2%. Prioritas di ranah laut diutamakan, kemudian udara, dan lainnya secara proporsional.

 

“Dari debat ini kita melihat Anies dan Ganjar telah menjadi musuh bersama buat Prabowo. Ini akan membuat luka pada Prabowo karena baik Anies maupun Ganjar tidak mau ada penjelasan di luar forum debat yang ditawarkan Prabowo. Akhirnya kita melihat keunggulan Anies dan Ganjar jauh di atas Prabowo dalam tema debat capres ke-3 ini. Kelihatannya debat ini akan membuat kenaikan elektabilitas bagi Anies dan Ganjar secara signifikan,” nilai Peneliti dari Sabang Merauke Circle, Dr. Syahganda Nainggolan. (ARS/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.