Minggu, 5 Mei 24

Buku “Inspirasi Untuk Negeri Irwan Prayitno” Diluncurkan

Buku “Inspirasi Untuk Negeri Irwan Prayitno” Diluncurkan

Padang, Obsessionnews – Buku karya Irwan Prayitno “Inspirasi Untuk Negeri Irwan Prayitno” yang terbit 2013, Senin (19/10) dibedah untuk mengungkap sejumlah topik dan isu yang dimuat dalamnya. Buku yang ditulis dibuat semasa menjabat Gubernur Sumatera Barat (Sumbar).

Calon Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, usai menghadiri bedah buku menegaskan, buku tersebut bukan merupakan suatu antitetis atas buku “Fakta Bukan Fitnah, Sumatera Barat di Bawah Irwan Prayitno Tanpa Kemajuan” yang dilaporkannya ke Polda Sumbar.

“Buku ini sudah terbit pada 2013 saat saya menjadi Gubernur Sumbar.
“Kebetulan, bedah bukunya memang baru dilakukan sekarang. Ini pun bukan atas inisiatif saya. Saya disini diundang untuk menghadiri,” kata Irwan Prayitno menjelaskan usai bedah buku yang bertempat di Rest and Reading Corner toko buku Sari Anggrek Padang, Senin (19/10).

Buku setebal 445 halaman itu kumpulan artikel yang menggambarkan kerja dan apa saja yang telah dilakukannya selama menjadi Gubernur Sumbar, baik masalah isu politik, ekonomi, pendidikan, agama, sosial budaya, olahraga dan lingkungan hidup.

“Ada berbagai topik dan isu yang saya tulis dalam buku setebal 445 halaman ini diantaranya politik, ekonomi, pendidikan, agama, sosial budaya, olahraga dan lingkungan hidup. Kalau ini dianggap menjawab pertanyaan masyarakat tentang apa yang telah saya kerjakan selama memerintah, itu adalah hak orang yang menginterpretasikan,” katanya.

Sementara itu, Asrinaldi yang bertindak sebagai pembedah buku mengatakan, tema dan topik yang diangkat Irwan Prayitno dalam buku itu sangat menarik. Buku yang dicetak di PT. Grafika Jaya Sumbar itu tidak hanya mengungkapkan persoalan, tetapi sekaligus menawarkan solusi.

Buku tersebut menurut dia juga sudah dibagi dalam tujuh bab sesuai bidang yang dibahas sehingga memudahkan pembaca untuk mengikuti alur pemikiran penulis.

Satu hal dalam catatan Asrinaldi, Irwan Prayitno menggunakan sistem kepemimpinan yang transformasional, yaitu dengan membuat bawahan melihat bahwa tujuan yang mau dicapai lebih dari sekedar kepentingan pribadinya sehingga muncul motivasi dan kepercayaan bawahan. Esensi itu dapat dilihat dalam konteks pemerintahan.

“Sistem kepemimpinan inilah yang kemudian digunakan untuk membangkitkan kembali Sumbar pasca gempa dahsat terjadi 2009,” katanya.

Sebagai akademisi, Asrinaldi tidak membahas buku itu berdasarkan pendekatan politik akantetapi berdasarkan konteks akademik.

“Terlalu jauh kalau saya masuk dalam konteks politik,” katanya.

Sementara itu, pengelola dan pemilik Sari Anggrek Miko Kamal mengatakan buku itu sudah bisa didapatkan di toko buku Sari Anggrek dengan harga Rp.99.000.

Bedah buku tersebut cukup meriah, selain diikuti mahasiswa dan pengunjung toko buku Sari Anggrek, juga salah satu tokoh masyarakat di Sumbar Asril Manan. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.