Sabtu, 20 April 24

Benarkah Kasus Azwar Anas Serangan dari Lawan Politik atau Manuver PDI-P?

Benarkah Kasus Azwar Anas Serangan dari Lawan Politik atau Manuver PDI-P?
* Bupati Banyuwangi Azwar Anas.

Jakarta, Obsessionnews.com – Isu perempuan, korupsi, dan narkoba kerap dijadikan sebagai senjata yang ampuh bagi politisi untuk menghantam lawan politiknya. Kasus semacam ini sudah lazim terjadi di daerah-daerah, bahkan di luar negeri. Terakhir publik dikagetkan dengan beredarnya foto-foto mesra Bupati Banyuwangi Azwar Anas dengan seorang perempuan.

Foto tak pantas seorang pria yang diduga mirip Azwar Anas, terlihat sedang duduk di dalam mobil, dipangkuannya tampak paha seorang perempuan. Lalu di depannya ada sebotol bir, atau wine.
Tidak hanya foto paha itu saja, belakangan juga beredar foto seorang pria di dalam kamar hotel, yang posenya lebih tak senonoh. Wajah pria itu tampak jelas, mirip sekali dengan Azwar Anas.

Tidak kuat dengan fitnah keji yang ditujukan kepada dirinya, Anas memutuskan untuk mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai wakil gubernur Jawa Timur mendampingi Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Pilkada 2018. Gus Ipul dan Anas sebelumnya sudah resmi diusung oleh dua partai besar yaitu PKB dan PDI-P.

“Ada teror kepada saya dan keluarga saya serta ada upaya pembunuhan karakter kepada saya sebagai calon wakil gubernur Jatim,” ujar Anas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/1/2018).

PDI-P sebagai partai yang mendukung Anas juga mengaku prihatin dengan badai politik yang menimpa Anas. Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto sampai tampak menangis melihat kejadian itu. Hasto menganggap Anas menjadi korban black campaign. Meski tak jelas ditujukan kepada siapa, Hasto menuding ada pihak luar yang sengaja untuk menjatuhkan Anas.

Namun, saat dikonfirmasi balik apakah pihak luar yang dimaksud datang dari lawan-lawan politiknya? Hasto juga tidak menjawab secara jelas. Atau ini hanyalah manuver PDI-P?

Tidak sedikit publik yang mengatakan ini adalah permainan politik tingkat tinggi. Serangan terhadap Anas terjadi sebelum pendaftaran paslon ke KPUD ditutup pada Rabu 10 Januari 2018. Ini artinya ada yang menghendaki Anas tidak jadi diusung sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Gus Ipul.

Umumnya senjata berkaitan dengan kelemahan lawan politik diluncurkan pada saat paslon sudah didaftarkan di KPU, atau satu bulan sebelum pemungutan suara. Namun, ini tidak terjadi dalam kasus Anas. Bupati Banyuwangi ini sudah dilumpuhkan sejak sebelum bertanding. PDI-P saat ini punya waktu yang tidak lama untuk segera memutuskan pengganti Anas. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.