Minggu, 5 Mei 24

Bela Negara Kewajiban Warga, Negara Tak Perlu ‘Repot’

Bela Negara Kewajiban Warga, Negara Tak Perlu ‘Repot’

Jakarta, Obsessionnews – Penggagas Suara Hati Rakyat, Ilham Ilyas, tidak setuju pemerintah harus mengeluarkan anggaran besar untuk membuat program bela negara. Padahal kondisi ekonomi Indonesia belum menunjukkan adanya perbaikan yang positif.

“Pemerintah tidak perlu mengeluarkan dana untuk konsep bela negara tapi cukup sosialisasikan rasa nasionalisme terhadap anak bangsa,” ujar Ilham saat ditemui di Jakarta, Senin (19/10/2015).

Menurut Ilham, program bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara. Sehingga pemerintah diminta hanya maksimalkan melakukan upaya sosialisasi pentingnya rasa nasionalisme.

“Jadi Indonesia itu adalah milik seluruh rakyat Indonesia maka seluruh rakyat harus membela negara sampai titik darah penghabisan,” katanya.

Ilham juga keberatan kalau program bela negara ini dilakukan dengan memaksakan kehendak dari warga masyarakat karena itu sama saja dengan merampas hak warga negara.

“Bela negara adalah jiwa rakyat bukan pemerintah. Sedangkan rasa nasionalisme itu lahir sejak 1945 dan tidak ada matinya selama Indonesia ini ada,” lanjut dia.

Pemerintah tidak akan mewajibkan seluruh warga negara mengikuti program bela negara yang diinisiasi Kementerian Pertahanan. Tidak ada sanksi apa pun bagi warga negara tidak mengikuti program tersebut.

“Tidak ada yang wajib. Kalau anda mau daftar, dan misalnya ada 50 orang lain yang ingin dilatih, ya kita akan bentuk,” ujar Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemenhan Timbul Siahaan.

Menurut Timbul, peserta program bela negara adalah orang-orang yang dengan sukarela mengajukan dirinya untuk dilatih selama jangka waktu tertentu. Tanpa melalui program dari Kemenhan, lembaga swasta maupun pemerintah dapat mengajukan permintaan pelatihan.

Ia menegaskan setiap warga dapat mengajukan dirinya untuk mengikuti pelatihan tanpa dipungut biaya. Kemenhan membatasi peserta setiap kabupaten berjumlah 100 orang. Kemenhan menjadwalkan pelatihan di 45 kabupaten/kota.

“Seperti di Bangka Belitung, mereka mau tambah lagi seratus orang dengan biaya pemda. Tapi kita coba cek apakah barak atau tempat diklat memadai. Jangan sampai semua ikut, tapi nilai bela negaranya hilang karena tempatnya berdesakan,” kata Timbul. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.