Jakarta – Bank DKI milik Pemrov DKI Jakarta bakal menyuntikkan dana kepada 10 Bank Pembangunan Daerah (BPD) kecil yang nilai asetnya masih dibawah Rp 1 Triliun. Hal itu sesuai dengan arahan dari Bank Indonesia (BI).
Demikian disampaikan oleh Elo Budiwiyono, direktur utama Bank DKI dalam acara buka puasa bersama karyawan bank DKI dan anak yatim di kantor pusat Bank DKI, jalan Juanda, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2014) malam.
Lebih lanjut, Eko menambahkan, tahun 2014 ini, Bank DKI juga menargetkan peningkatan aset menjadi Rp 37 triliun dan pencapaian laba psikologis sebesar Rp 1 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, Eko Budiwiyono menuturkan akan membuka 76 kantor dengan rincian 37 Kantor Layanan setingkat Kantor Cabang dan Capem untuk memperkuat basis operasi PT. Bank DKI di wilayah Jabotabek dan beberapa kota besar di Indonesia seperti Medan, Balikpapan, Papua dan Gresik. Selain itu juga akan dioperasionalkan 39 Gerai Usaha Mikro di berbagai wilayah Jabotabek, Surabaya, Solo, Bandung, Makasar, Palembang dan Pekanbaru.
Eko Budiwiyono menuturkan Bank DKI juga akan melakukan ekspansi kredit yang sehat melalui membidik sektor komersial baik korporasi maupun menengah sebagai engine of growth. dan sebagai engine of profitabilitynya kredit konsumer, seperti Kredit Multi Guna. ”Kredit mikro – retail juga akan terus digalakkan dengan menawarkan produk Monas25, Monas75 dan Monas500 dan dalam skim syariah bernama Laris25, Laris75, dan Laris500.
Untuk meningkatkan pelayanan, Bank DKI juga akan menambah serta menyempurnakan fitur terhadap existing produk dan peluncuran produk ataupun aktivitas baru seperti priority banking, Tabungan bisnis dan lainnya. ”Meningkatkan fee based income terhadap pendapatan operasional melalui berbagai sumber seperti transaksi ATM, Jakcard, Cash Management, aktivitas kliring, RTGS dan KU, money changer, jasa layanan ekspor impor, fee dari kerjasama dengan perusahaan asuransi dan sebagainya” ujar Eko.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemegang saham pengendali bank berupa setoran modal sebesar Rp 800 miliar di tahun 2013 dan rencana Pemprov DKI memberikan tambahan modal sebesar Rp 1 triliun di tahun 2014 serta kuatnya pasar captive Bank DKI di Provinsi DKI Jakarta serta profil likuiditas Bank DKI yang kuat.
Eko Budiwiyono menyebutkan, tahun 2013 kemarin, Bank DKI menyalurkan kredit sebesar Rp 20,02 triliun, meningkat sebesar 37,57% dari Rp14,55 triliun ditahun 2012. “Pertumbuhan penyaluran kredit ini bahkan berada diatas rata-rata industri perbankan di Indonesia ataupun jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan Bank Pembangunan Daerah” ujar Eko.
Bank DKI di tahun 2013 juga memperoleh peningkatan laba yang impresif. Per Desember 2013 Bank DKI mampu mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp801 miliar di tahun 2013 tumbuh signifikan 77,61% dari Rp451 miliar di tahun 2012. Pertumbuhan total aset Bank DKI juga meningkat sebesar 15,51% dari Rp. 26,62 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp.30,74 triliun pada akhir tahun 2013. Di tahun 2014 Bank DKI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 27,2% dengan memilih sektor yang tidak rentan terhadap guncangan perekonomian Indonesia seperti sektor retail.
Sedangkan Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang hadir dalam acara tersebut, meminta kepada anak yatim piatu untuk mendoakan bank DKI supaya bisa jadi seperti bank BCA dan BRI. Doakan supaya bank DKI mampu menyetor modal sampai Rp 3 triliun supaya tambah besar dan kita mampu santunin 50 ribu anak yatim piatu.
Dalam kesempatan itu Ahok bersama Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono secara simbolis menyerahkan santunan kepada 5.000 anak yatim/duafa sebesar Rp 250 ribu per anak.
Hadir dalam acara tersebut yakni Wakil Walikota Jakpus, Rustam Effendi, Direktor operasional bank DKI Martono Suprapto dan seluruh pimpinan cabang, serta Direktur PD Pasar Jaya, Djangga Lubis.
Eko menyatakan jumlah santunan yang diberikan pada anak yatim mencapai Rp 1,250 miliar yang berasal dari zakat karyawan. Sebelumnya pihaknya juga sudah menyerahkan zakat Rp 510 juta. Menurutnya bantuan yang diberikan adalah bentuk rasa syukur atas keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.
“Bank DKI sampai Juni 2014 ini telah berhasil membukukan aset Rp 33,4 triliun yang meningkat 15% dari sebelumnya. Sampai Juni laba yang sudah dibukukan Rp 477 miliar yang insyallah bisa terus berkembang dengan tujuan sampai akhir tahun bisa merealisasikan minimal Rp 1 triliun. Insya Allah. Mudah-mudahan dengan bersyukur seperti ini apa yang kita lakukan di bank DKI bisa mendapat Ridho Allah SWT,” ucapnya.