Jumat, 19 April 24

Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa, LaNyalla: Harus Segera Dicarikan Solusinya

Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa, LaNyalla: Harus Segera Dicarikan Solusinya
* Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi LaNyalla)

Obsessionnews.com – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menaruh perhatian terhadap fenomena banjir rob yang menerjang pesisir wilayah utara Pulau Jawa. LaNyalla meminta pemerintah segera bertindak agar banjir tak meluas merendam pemukiman warga.

 

Baca juga: 

BNPB Ingatkan Banjir Rob Bakal Terjadi Pekan Ini

Evakuasi Korban Banjir, Kapolsek Gendong Warga Hingga Didorong Gerobak

 

 

Banjir rob menerjang sekitar pesisir Pantai Tegal, Wonokerto-Pekalongan, Pantai Sari-Pekalongan, Pantai Batang, Pantai Tawang Kendal, Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang.

Banjir juga melanda Jalan Raya Genuk Semarang-Demak, Pantai Karang Tengah di Demak, Pantai Rembang dan pesisir Jawa Timur.

“Perlu diambil langkah cepat agar banjir tak meluas merendam pemukiman warga. Ini kan sebetulnya fenomena tahunan. Harus segera dicarikan solusinya,” kata LaNyalla di sela-sela kunjungan kerjanya di Jawa Timur dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).

Dia menjelaskan fenomena Perigee (bulan berada dekat dengan bumi) ditambah curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir.

“Tentunya harus dipikirkan bagaimana langkah antisipasi jika fenomena ini terjadi kembali, apalagi hingga menyebabkan tanggul laut di Kawasan Industri Lamicitra, sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, jebol,” ujar LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, teknologi yang digunakan BMKG yang bisa membagikan informasi yang akurat bisa dimaksimalkan. Sehingga langkah cepat dan tepat dapat diambil untuk menyelamatkan masyarakat yang diprediksi terdampak.

“Saya mengingatkan agar masyarakat pesisir waspada karena diperkirakan fenomena banjir rob masih bisa terjadi kembali,” imbau LaNyalla.

Banjir rob yang menggenangi pemukiman warga dipengaruhi fenomena Perigee. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Perigee adalah kondisi jarak terdekat bulan dengan bumi.

Bulan bisa berada mendekati atau menjauhi bumi karena orbitnya tidak lingkaran sempurna melainkan elips. Selama rute bulan berada dekat bumi disebut Perigee, sedangkan rute menjauhi disebut Apogee.

Istilah Perigee sering keliru dengan Supermoon. Dilansir Britannica, Supermoon merupakan sebutan ketika penampakan Bulan Purnama semasa Perigee. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.