Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Azwar Anas: Kerajinan Bambu Banyuwangi Mendunia

Azwar Anas: Kerajinan Bambu Banyuwangi Mendunia
* Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Banyuwangi, Obsessionnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menggelar festival bambu yang sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Banyuwangi. Even di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari yang terletak 20 Km arah selatan dari pusat kota Banyuwangi .

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, festival ini sebagai salah satu cara mempromosikan kerajinan bambu hasil kreasi warga Desa Gintangan yang merupakan sentra kerajinan bambu di Banyuwangi.

“Di tangan warga desa, bambu produksi Banyuwangi ini dikreasikan menjadi beragam karya yang menarik. Bukan hanya menjadi kerajinan, bahkan mereka pun mendesain dan menjadikan bambu ini sebagai atraksi seni, ” ujar Anas, Kamis (11/5//2017).

Beragam jenis ornamen atraksi dan kerajinan berbasis bambu yang khas Banyuwangi akan ditampilkan dalam acara ini ” Beberapa waktu lalu saya sudah mengecek langsung di desa tersebut, sekaligus kami memastikan bahwa kreasi ini tumbuh dari bawah, dari partisipasi publik, bukan semata-mata program yang didukung pemerintah daerah,” tuturnya

Sejak 1980-an, Desa Gintangan sudah memasok kerajinan bambu untuk kebutuhan nasional. Bahkan, hasil olahannya sudah diekspor ke sejumlah negara, seperti Jepang, Brunei Darussalam, dan Thailand. Sadar akan potensi dimilikinya, warga desa pun menelurkan ide membuat Festival Bambu.

Festival yang berlangsung 11-13 Mei 2017 ini tidak hanya diisi dengan bazar yang menampilkan beraneka kerajinan bambu, namun juga ada parade busana dengan bahan bambu. Anas yakin festival ini akan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Banyuwangi.

“Kreativitas mereka keren, luar biasa. Ini tidak hanya mendukung perekonomian daerah lewat kerajinan bambunya, tapi juga bersemangat memunculkan ide-ide kreatif dengan mengemas potensi desa lewat even menarik semacam ini. Sangat menginspirasi,” ujar Anas.

Bagi Anas, event ini tak sekadar festival biasa namun menjadi ajang konsolidasi yang baik bagi warga. Untuk mensukseskan penyelenggaraannya, warga secara bergotong-royong dan suka rela mengerjakan semua persiapannya. Dengan begitu keharmonisan masyarakat Banyuwangi tetap terjaga.

“Semangat gotong royong seperti ini yang akan menjadikan kita menjadi besar. Spirit ini yang harus ditularkan dan terus kita lestarikan jika ingin Banyuwangi semakin maju. Metode festival bukan hanya soal promosi daerah, tapi bagian dari konsolidasi modal sosial, warga bersama-sama menyukseskan, dan ini hal yang tidak ternilai,” kata Anas.

Sementara itu, Kepala Desa Gintangan, Rusdianah, mengatakan, Festival Bambu menampilkan beragam acara. Mulai pameran beragam produk bambu, kesenian berbasis bambu, karnaval busana berbahan bambu, hingga seni Barong.

“Festival Bambu ini diikuti 20 kelompok usaha mikro yang bergerak di bidang kerajinan bambu. Beragam produk unggulan desa kami akan dipamerkan, seperti tempat buah, tudung saji, tempat kue, parcel buah, songkok, kursi, gazebo, dan sebagainya. Dan pengunjung bisa langsung transaksi di sini,” ujar Rusdianah. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.