Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Asmat dan Persoalannya

Asmat dan Persoalannya
* Gizi buruk di Asmat, Papua (Dok. galeri_passole).

Jakarta, Obsessionnews.com – Akhir-akhir ini persoalan gizi buruk yang menewaskan warga di Kabupaten Asmat, Papua terdengar miris. Korban jiwa tercatat dari kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di daerah yang tidak terdapat akses darat penghubung satu distrik dengan distrik yang lain ini mencapai 71 jiwa.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, penyelesaian KLB ini harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Salah satunya dengan melakukan imunisasi ulang.

“Tidak hanya imunisasi campak-rubella, kalau bisa diulang saja dari imunisasi wajib dan juga imunisasi lanjutan, itu bisa kami lakukan. ‎Sudah dimulai di Asmat, sudah 13.300 anak dilakukan imunisasi,” ujar Nila di Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Menurutnya, penyelesaian gizi buruk ini juga harus melibatkan keuskupan dan gereja agar penangan dari pemerintah dapat berjalan dengan baik.

Nila mengungkapkan, dari Data Kepala Dinas se-Papua, disebutkan, persoalan gizi buruk di daerah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) jauh berada di bawah rata-rata nasional ini disebabkan kondisi masyarakat dan 40 persen disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak sehat.

Ia menekankan, akan terus memperhatikan gizi masyarakat tersebut, salah satunya dengan memberikan biskuit tinggi kalori dan protein.

Saat ini, lanjut Menkes, jumlah tenaga medis di Asmat masih terbatas yakni 1 dokter spesialis bedah, 7 dokter umum, serta 177 perawat dan bidan. Sementara untuk fasilitas kesehatan di Asmat terdapat rumah sakit baru yang belum selesai pembangunannya dan 13 Puskesmas.

 
Tak hanya Kemenkes, kementerian lainnya juga sudah menyiapkan rencana jangka pendek hingga jangka panjang untuk mengatasi KLB di Asmat. Jangka pendeknya akan dilakukan imunisasi sampai bantuan tenaga medis. Untuk jangka panjang akan dilakukan monitoring dan evaluasi (monev).

“Jangka pendeknya kan kita atasi imunisasi, perbaikan gizi dengan 10 hari kita kirim logistik dan tenaga kesehatan. Kemudian 10 hari kedua, 10 hari ketiga, satu bulan. Kemudian 1 bulan, 1 bulan, 1 bulan sampai 3 bulan. Kemudian yang jangka panjang ini disepakati ya kita melakukan monev dan lain sebagainya. Tapi bukan hanya Kementerian Kesehatan, jadi di sini semua ikut,” tutur Nila.

Persoalan air bersih juga menjadi perhatian pemerintah. Nila menuturkan, kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membantu dalam penyediaan air bersih dengan melakukan pengeboran.

“Mereka hanya mengharapkan dari air hujan. Nah sekarang air hujan itu ditampung. Tampungannya kan nggak mungkin mencukupi. Nah ini yang akan dibantu Perupera dan ESDM mencoba dengan bor airnya itu,” jelas Nila.

Sementara Menteri Sosial Idrus Marham telah melepas tim kesehatan untuk Asmat di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (5/2/2018).

Rencananya, tim kesehatan yang berjumlah 19 orang  ini akan mulai diberangkatkan dari Makassar pada tahap pertama, 8 Februari 2018. 

Mulai dari ahli gizi, penyakit dalam, obgyn, gigi, hingga perawat. Enam orang di antaranya juga sudah menjadi profesor berbagai bidang ilmu kesehatan.

Idrus mengungkapkan kejadian luar biasa gizi buruk perlu penanganan yang berkesinambungan. Sebab, menurut dia, faktornya tidak tunggal. Selain ekonomi, faktor sosial dan budaya juga memberi pengaruh.

Mantan Sekjen Partai Golkar ini menyebut pemerintah telah berupaya melakukan pendekatan terpadu di Papua selain gencar melakukan program penanganan medis. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur yang bisa berimplikasi terhadap masyarakat setempat.

Salah satu dampak terbesarnya adalah bisa memutus isolasi di daerah terpencil. “Kita tidak ingin setelah campak, ada lagi yang lain.

Oleh sebab itu, Idrus menuturkan, salah satu program utama dalam memajukan Papua adalah membuka isolasi. Seperti diketahui di Papua banyak kantor-kantor dan  rumah sakit berada di rawa-rawa. (Popi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.