Kamis, 1 Juni 23

Anggun C. Sasmi Tolak Hukuman Mati

Anggun C. Sasmi Tolak Hukuman Mati
* Anggun C. Sasmi

Jakarta, Obsessionnews –Mahkamah Agung (MA) menolak peninjauan kembali (PK) terpidana mati asal Perancis Serge Areski Atlaoui, Selasa (21/4/2015). Seiring putusan ini, maka eksekusi terhadap gembong narkoba itu semakin dekat. Serge ditangkap pada 11 November 2005. Dia terlibat dalam operasi pabrik ekstasi dan sabu-sabu di Cikande, Tangerang, Banten. Dari pabrik itu petugas menyita 138,6 kilogram sabu-sabu, 290 kilogram ketamine dan 316 drum prekusor.

Pada 2006, Serga divonis seumur hidup oleh Pengadilan Negeri Tangerang. Pengadilan Tinggi Banten tak mengubah vonis Serge, saat ia mengajukan banding pada 2007. Di tahun yang sama Serge mengajukan kasasi. Tapi, MA justru memvonis mati Serge. Presiden Joko Widodo juga menolak grasi Serge melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 35/G tahun 2014.

Rencana pemerintah Indonesia mengeksekusi  Serge  mendapat reaksi keras dari pemerintah dan warga Perancis. Bahkan Presiden Perancis Francois Hollande, mendesak Indonesia untuk tidak mengeksekusi seorang warganya yang terancam segera dihukum mati karena penyalahgunaan narkotika. Desakan Hollande ini diikuti dengan ancaman bahwa jika Indonesia mengeksekusi warganya itu maka langkah tersebut akan merusak hubungan kedua negara.

“Mengeksekusi Serge Atlaoui (51) akan merusak Indonesia, merusak hubungan yang ingin kita bina,” kata Hollande dalam jumpa pers Rabu (12/4/2015) seperti dikutip AFP.

Hukuman mati itu juga dikecam oleh Anggun Cipta Sasmi atau yang lebih dikenal dengan nama Anggun C. Sasmi, penyanyi Indonesia yang lama bermukim di Perancis. Anggun menolak hukuman mati terhadap Serge dan memohon Presiden Joko Widodo memberikan grasi kepada Sege. Anggun menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun faceboknya dalam Bahasa Perancis dan Bahasa Indonesia, Rabu (22/4/2015). Berikut isi suratnya tersebut:

Surat terbuka untuk Bapak Presiden Joko Widodo

Yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo,
Seperti yang mungkin bapak ketahui, sudah bertahun-tahun saya bermukim di Perancis. Sebagai orang Jawa dan orang Indonesia saya sangat bangga dengan budaya yang mengalir di darah saya dan saya merasa sangat beruntung bisa tinggal di negara yang sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, sebagai wanita dan juga artis, ini adalah sumber inspirasi yang sangat berharga.

Tentu saja saya sangat mengerti dampak negatif dari Narkoba terutama di Indonesia dan saya sangat setuju juga selalu mendukung pemberantasan Narkoba di dunia. Tetapi saya juga yakin bahwa hukuman mati bukan satu solusi untuk menurunkan tingkat kriminalitas atau untuk menjaga kita dari semua kejahatan. Hukuman mati menurut saya adalah kegagalan sisi kemanusiaan juga hilangnya nilai nilai hukum keadilan. Hukuman mati bukanlah keadilan, apapun penyebabnya. Saya amat dan sangat yakin untuk ini. Hukum yang diberikan terhadap Bapak Serge Atlaoui membangunkan emosi yang sangat dalam di Eropa, terutama di Perancis. Saya termasuk orang yang merasakan ini karena banyaknya sisi-sisi keruh yang akhirnya terlihat lebih jelas di dalam kasus pengadilan Bapak Serge Atlaoui, keraguan yang membuat keputusan hukuman mati menjadi tidak dimengerti karena banyaknya ketidaktentuan dalam kasus beliau. Selain itu saya pribadi yakin bahwa Bapak Serge Atlaoui tulus dan jujur.

Saya berada di Jakarta pada saat Bapak dipilih menjadi Presiden. Hati saya bahagaia, berdebar keras dan merasa sangat bangga atas pilihan rakyat Indonesia. Pemilu Anda dilihat dan dipantau oleh dunia sebagai titik balik untuk Indonesia menjadi negara yang besar dan penuh kebajikan. Di Eropa, Indonesia sekarang terkait oleh image negara yang membunuh. Hati saya berdebar lagi tapi kali ini karena kepedihan, saya tidak ingin wajah Indonesia tergores seperti ini dan dihakimi oleh dunia sedangkan Indonesia yang saya tahu dan impikan adalah negara yang toleran dan berikhwan.

Sekali lagi saya tidak mempertanyakan kedaulatan perhukuman di Indonesia untuk melawan Narkoba tetapi saya tidak bisa melihat seseorang yang mengaku tidak bersalah, akan dihukum mati, dan melihat kesedihan istri dan keluarganya.

Bapak Presiden, Anda mempunyai kekuasaan untuk membuat dunia kita ini lebih baik, dengan dikurangi kekerasan, tanpa tumpahnya darah, tanpa kebrutalan, seperti yang tertulis di Pancasila : Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sebagai putri Jawa, dengan hormat saya memanggil jiwa kemanusiaan Bapak yang selama ini menjadi karakteristik dan menggambarkan jalan hidup Bapak, saya memohon agar Bapak bisa memberi Grasi untuk Bapak Serge Atlaoui. Matur sewu sembah nuwun paringanipun kawigatosan mugi mugi Gusti Allah maringi rahmad berkah kesehatan kagem Bapak sekeluargo. Amin matur sembah nuwun.

Anggun. (Arif RH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.