Senin, 5 Juni 23

Aksi Polisi Menembak Enam Pengawal HRS Tindakan Pelanggaran HAM Berat

Aksi Polisi Menembak Enam Pengawal HRS Tindakan Pelanggaran HAM Berat
* Abdullah Hehamahua. (Foto: Media Indonesia/Susanto)

Oleh: Abdullah Hehamahua, Mantan Penasihat KPK

Anak muda itu baru selesai shalat dhuha. Selesai shalat, beliau langsung memanggul rangsel kecilnya lalu menuju lift. Kami berpapasan di depan lift. Beliau mengangguk ke arah saya sambil senyum. Saya langsung menyalaminya sambil berbisik, “semoga berhasil.” Beliau hanya senyum “nyengir,” tanpa berkata apa-apa.

Begitulah kejadian yang sering saya saksikan bertahun-tahun di lantai 6 Kantor KPK, C1, Kuningan, Jakarta Selatan. Itulah kegiatan “surveillance” yang dilakukan KPK. Senyap, tidak diberitakan pers. Apalagi sampai timbul bentrokan di antara petugas KPK dengan masyarakat.

Namun, laksana petir di siang bolong ketika Polda Metro Jaya mengatakan, polisi dalam kegiatan “surveillance,” berhasil membunuh enam orang pengawal HRS. Apakah tindakan polisi ini sudah terkategori sebagai pelanggaran HAM? Bahkan, pelanggaran HAM berat?

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.