Sabtu, 27 Juli 24

AHY Doakan Semoga Anies-Muhaimin Sukses di Pilpres 2024

AHY Doakan Semoga Anies-Muhaimin Sukses di Pilpres 2024
* Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Tangkapan Layar Partai Demokrat)

Obsessionnews.com – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang santer disebut sebagai calon terkuat mendampingi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 Anies Baswedan, ternyata di luar dugaan terpental dari bursa calon wakil presiden (cawapres). Anies yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menggaet Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, sebagai cawapresnya. Duet Anies-Cak Imin dideklarasikan di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023).

 

Baca juga:

PKS Tetap Usung Anies sebagai Bakal Capres

Dideklarasikan di Surabaya, Surya Paloh Optimistis Anies-Cak Imin Bakal Menang pada Pemilu 2024

Para Kiai dan Nyai Bertebaran Dukung Anies-Muhaimin

Terkait Rencana Duet Anies – Cak Imin, SBY Minta Kader Partai Demokrat Tenang

 

 

AHY mengaku bisa memahami dan merasakan apa yang ada di hati dan pikiran para kader Demokrat. Berkecamuk, juga beraduk, antara marah, kecewa dan sedih. Ada yang memilih untuk diam, tapi tidak sedikit yang kemudian mengekspresikannya di ruang-ruang publik.

“Namun, saya mengajak kita semua untuk sabar dan ikhlas menerima kenyataan ini. Pasti ada rencana Tuhan, yang jauh lebih baik, untuk kita semua. Mungkin saat ini kita belum tahu persis apa bentuknya,” kata AHY dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (4/9).

Tapi yang jelas, sebagai pemimpin, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, AHY bangga sekaligus terharu, atas ketegaran, kesetiaan, soliditas dan solidaritas seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat, dalam menghadapi ujian dan tantangan ini.

“Saya juga berterima kasih, karena itu semua yang telah membuat perahu besar ini tetap kokoh di tengah badai,” ujar AHY.

Dia juga menyampaikan terima kasih secara tulus kepada para tokoh, para sahabat, dan berbagai kalangan masyarakat Indonesia yang telah menyampaikan simpati, doa serta harapan baiknya bagi dirinya dan Partai Demokrat.

“Selanjutnya saya mengajak seluruh kader Partai Demokrat, agar tetap tenang dan berpikir jernih. Kita tidak akan patah oleh ganjalan politik sekeras apa pun. Meskipun kita juga tidak akan berkompromi pada konspirasi politik securang apa pun. Saya juga mengajak kita semua untuk bersyukur, karena Allah SWT masih sayang kepada kita. Bisa jadi ini adalah cara Tuhan untuk menyelamatkan kita dari hal-hal yang lebih buruk,” tutur AHY.

Dia melanjutkan,”Saya tahu para kader Demokrat marah dan kecewa, bukan karena Ketumnya tidak jadi Cawapres, tapi karena perjuangan Demokrat telah dilukai oleh mereka yang tidak jujur, serta telah melanggar komitmen dan lima kesepakatan. Bagi Demokrat ini sesuatu yang fundamental. Kita merasakan, dalam hiruk pikuk politik menuju Pemilu 2024, seolah etika, integritas pribadi, dan komitmen politik menjadi tidak penting dan relevan, dalam mencapai tujuan. Ini yang justru menebalkan keyakinan politik saya, bahwa perubahan benar-benar diperlukan, karena demokrasi yang sejati hanya bisa dirawat dan tetap eksis jika hal-hal mendasar tadi tetap dipertahankan.”

Ia lalu mengungkapkan pengalamannya di TNI mengajarkan kepada dirinya untuk senantiasa memegang teguh nilai dan etika keperwiraan. Hal ini adalah modal utama bagi seorang prajurit dalam mengemban tugas apa pun.

“Dalam kondisi perang saja kami diwajibkan untuk mematuhi etika dan aturan. Sehingga perang bukan hanya soal killed or to be killed. Bukan hanya tentang menang atau kalah. Tetapi juga soal cara untuk bisa memenangkan peperangan itu. Begitu juga dalam berpolitik. Saya rasa semua rakyat Indonesia yang kita perjuangkan ini sepakat untuk berpolitik secara beretika. Artinya, kita mendambakan praktik-praktik yang baik. Kita juga tidak ingin seolah semuanya bisa, asal tidak boleh kalah. Cara tidak boleh menikam tujuan. Cara juga harus dijiwai oleh tujuan. Begitu pula sebaliknya. Ini adalah pandangan Mahatma Gandhi, yang juga menjadi rujukan utama dari pikiran Presiden Soekarno.”

Sejak awal AHY memiliki harapan besar terhadap hadirnya sebuah perubahan dan perbaikan. Bukan perubahan biasa, tetapi perubahan yang besar dan fundamental, yang berlandaskan pada nilai-nilai dan etika. Ini tentu membutuhkan kerja keras, kerja sama, dan komitmen dari semua yang ingin melakukan perubahan tersebut. Namun kenyataannya hal itu tidak mudah untuk diwujudkan. Komitmen menjadi barang yang langka.

“Kata maaf dijadikan obat yang murah untuk pengingkaran atas sebuah komitmen. Ini tentu berbahaya. Jika dibiarkan bisa menjadi budaya, menjadi sebuah pembenaran. Lambat laun bisa membentuk karakter bangsa yang tidak bertanggung jawab. Tentu sekali lagi kami tidak akan membiarkan itu terjadi. Untuk itu kami tidak akan menyerah untuk terus memperjuangkan nilai dan etika dalam kehidupan politik dan demokrasi kita,” tandas putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

AHY mengemukakan, partai politik adalah sebuah institusi. Bukan pribadi. Sehingga ada tata kelola dan mekanismenya. Apalagi pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Memilih pemimpin, utamanya calon presiden dan calon wakil presiden, yang kelak akan bertanggung jawab atas lebih dari 270 juta jiwa, tidak bisa hanya diputuskan begitu saja, dalam hitungan menit, oleh segelintir orang. Sesuai dengan konstitusi Partai Demokrat, tentu harus dimusyawarahkan terlebih dulu, dan dibicarakan dalam wadah Majelis Tinggi Partai.

“Sejak awal pula Partai Demokrat telah mengingatkan, untuk tidak sekali-kali melakukan fait accompli, atau dalam tanda kutip memaksa Partai Demokrat untuk menerima sebuah keputusan. Keputusan yang sepihak tanpa melibatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan tersebut. Dasarnya adalah mutual trust, rasa saling percaya, juga semangat keadilan, dan kesetaraan, yang menjadi titik temu perjuangan. Bagi kami, lebih baik bersepakat untuk tidak sepakat (agree to disagree), daripada dipaksa menerima keputusan, yang kami tidak terlibat dalam prosesnya. Inilah substansinya. Sehingga kami mengimbau janganlah hal yang besar dikecilkan, sementara hal yang kecil dibesar-besarkan,” tandas AHY.

Dia berjanji untuk tetap teguh di jalan perubahan dan perbaikan. Dia mengajak seluruh kader Demokrat untuk tetap solid dan mengikuti langkah-langkah yang akan diambil oleh pimpinan partai. Dalam upaya memperjuangkan perubahan dan perbaikan itu, Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain, yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan dan etika politik.

“Mari kita songsong perjalanan politik yang baru, dengan hati yang bersih, niat yang baik, cara yang baik, dan tujuan yang baik. Pertama-tama, tentu dengan memberi maaf kepada siapa pun yang telah menyakiti kita, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga kita semua bisa memaafkan, walaupun tidak begitu saja melupakan. Saya pun sebagai manusia biasa, tentu tidak luput dari kekurangan. Mohon dimaafkan,” ucap AHY.

Ia melanjutkan,”Mari kita buka lembaran baru ke depan. Kita harus segera move on! Hari ini keluarga besar Partai Demokrat dengan berbesar hati menyatakan banyak peluang-peluang baik di depan. Mengapa? Karena pada akhirnya negara ini adalah negara yang besar; memerlukan pemikiran yang besar, jiwa yang besar, dan tindakan-tindakan yang besar. Jangan terjebak pada narasi dan isu yang bisa memecah belah sesama anak bangsa. Kita tidak tahu dalam perjalanannya ke depan, kita mungkin akan bertemu kembali dan menjalin kerja sama untuk agenda-agenda besar kebangsaan.”

Dalam kesempatan itu AHY mengucapkan selamat kepada Anies dan Muhaimin yang telah mendeklarasikan sebagai pasangan capres dan cawapres 2024 ke depan. Dia mendoakan semoga Anies-Muhaimin sukses.

Terakhir AHY berpesan kepada seluruh kader Demokrat. Tidak ada jalan yang lunak untuk mencapai cita-cita yang besar.

“Lanjutkan kerja keras kita. Tetap rendah hati, juga tetap percaya diri. Sukses dan kemenangan tetap bisa kita raih, tanpa harus mengorbankan nilai-nilai moral, etika, serta kehormatan dan persahabatan. Gusti Allah mboten sare. Tuhan tidak tidur. Ia tahu apa yang kita niatkan, ikhtiarkan, dan perjuangkan. Insya Allah, hasil tidak akan mengkhianati usaha,” kata AHY. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.