Obsessionnews.com – Hitam, Gelap, Kelabu. Membuka halaman web merupakan rutinitas yang selalu dilakukan oleh banyak orang, namun kegiatan ini menjadi terasa aneh dan tidak lazim ketika membuka halaman beberapa web dari Negeri Gajah Putih, Thailand, beberapa minggu lalu.
Tampilan web mereka hanya menggunakan warna hitam dan putih tanpa warna-warna menarik yang biasanya ditampilkan oleh kebanyakan halaman web untuk menarik pembaca untuk berselancar lebih jauh ke halaman web mereka.
Tidak hanya halaman web yang berubah, beberapa foto status dari berbagai media sosial sebagian besar penduduk di Thailand juga berubah menjadi hanya sebuah latar belakang hitam dan perubahan ini juga dilakukan oleh beberapa rekan yang dulu pernah tinggal di Thailand untuk studi lanjut atau bekerja disana meskipun kini sudah tidak berada di Thailand lagi.
Ada apakah gerangan yang terjadi di sana? Ternyata kita ketahui bahwa Sang Raja Bhumibol Adulyadej yang merupakan Raja Thailand yang telah memimpin kerajaannya selama lebih dari 70 tahun wafat dalam usianya yang ke-88 tahun pada hari Kamis sore tanggal 13 Oktober 2016 setelah dalam perawatan intensif di Salah Satu Rumah Sakit terbesar di Bangkok Thailand, Siriraj Hospital.
“Rakyat Thailand ternyata mengekspresikannya dengan menampilkan kegelapan dalam aktivitas kehidupannya. Warna memang menjadi suatu ciri khas yang digunakan oleh sebagian besar rakyat Thailand untuk mengekspresikan apa yang dirasakannya,” kisah Hendri Wasito,MSc Apt, Dosen Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Jawa Tengah.
“Bahkan, akhir-akhir ini di Negara tersebut terjadi permintaan pakaian berwarna hitam yang cukup pesat bahkan banyaknya permintaan mengakibatkan stok yang menipis dan berdampak pada naiknya harga pakaian berwarna hitam,” tandas Master of Science in Pharmacy Program (Pharmaceutical Chemistry), Faculty of Pharmacy, Mahidol University, Bangkok, Thailand.
“Tidak sedikit pula rakyat Thailand untuk mengatasi keterbatasan pakaian berwarna hitam tersebut, mereka merubah warna pakaian mereka yang berwarna terang dengan mencelupkan serta mengelantan dengan pewarna pakaian hitam. Tidak hanya rakyat yang mengekspresikan duka mereka yang begitu mendalam,” tutur Hendri Wasito.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, Pemerintah Thailand juga mengumumkan masa berkabung selama satu tahun di Negara tersebut. Pengibaran bendera setengah tiang dilakukan selama satu bulan, serta selama itu juga tidak diperkenankan penyelenggaraan perayaan ataupun hiburan yang diselenggarakan dalam sekala besar.
Mengapa Raja Bhumibol menjadi seorang yang begitu berkesan dan sangat dicintai oleh rakyatnya. Bahkan menjelang perawatan intensif sebelum wafatnya Beliau, banyak rakyat Thailand yang merelakan untuk menginap di halaman rumah sakit untuk menunggu kabar baik dan mendoakan atas kesembuhan sesosok pemimpin besar mereka sembari membawa pigura yang berisi gambar foto Sang Raja yang sangat dicintai.
Rao rak Nailuang atau dalam Bahasa Indonesia artinya kami cinta Raja, merupakan tulisan atau semboyan yang sering mereka dengungkan. Jika kita berkunjung ke Negeri Gajah Putih, akan mudah kita jumpai tulisan tersebut yang tertempel di berbagai kendaraan atau ditempat-tempat strategis lainnya.
Ketika Sang Raja masih sehat pun Rakyat sangat antusias untuk mengikuti perkembangan Sang Raja yang dicintainya, mereka rela menunggu hingga berjam-jam dipinggir jalan hanya untuk melihat wajah sang Raja meski hanya untuk beberapa detik ketika iring-iringan mobil kerajaan melintasi jalan di Thailand.
Sebagian besar rakyat Thailand selalu menantikan berita mengenai keluarga kerajaan setiap malam yang disiarkan oleh televisi nasional Thailand dan menunggu untuk mendengarkan suara Raja Bhumibol meski hanya untuk beberapa detik saja.
Salah satu alasan yang cukup rasional untuk menjawab kecintaan rakyat Thailand terhadap rajanya adalah Raja Bhumibol telah berbuat banyak hal yang berguna untuk rakyat Thailand sehingga cukup menginspirasi rakyatnya. Raja Bhumibol telah menolong dan memberikan dukungan penuh terhadap rakyatnya yang miskin di Thailand seperti petani serta etnis minoritas yang tinggal di daerah pegunungan.
Sebagai contoh dapat kita lihat disalah satu daerah di utara Thailand yang merupakan salah satu tujuan wisata saai ini yakni daerah Golden Triangle yang merupakan daerah perbatasan Thailand dengan negara tetangga Laos dan Miyanmar.
Sekitar 50 tahun yang lalu daerah tersebut merupakan daerah tertutup dan banyak ladang opium tumbuh subur disana. Sang raja yang juga memiliki kebiasaan untuk blusukan mengunjungi daerah-daerah bahkan daerah dengan akses tersulit pun beliau kunjungi dengan berjalan kaki.
Sang raja berhasil merubah ladang opium dengan komoditi pertanian lainnya dengan cara yang bersahabat tanpa kekerasan oleh penduduknya. Beliau mendirikan pusat penelitian pertanian didaerah tersebut untuk mengembangkan teknologi pertanian yang cocok didaerah tersebut, usahanya kini benar-benar dinikmati oleh rakyatnya.
Tidak hanya pengembangan proyek-proyek pertanian, Raja Bhumibol juga mengembangkan proyek-proyek lainnya seperti sektor kesehatan, pendidikan, ketenaga kerjaan,serta transportasi yang sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan rakyatnya. Sehingga dapat kita jumpai tidak hanya pusat kota yang maju di negara tersebut, bahkan derah perbatasan dan terluar di negara tersebut sangat mendapat perhatian dan terlihat lebih maju dibandingkan daerah negara tetangga.
Sikap kepemimpinan yang dimiliki oleh Raja Bhumibol juga sangat menginspirasi bagi rakyatnya sehingga sosok Raja sangat disakralkan di negara tersebut. Raja selalu menjadi contoh teladan dalam ucapan dan perbuatannya. Beliau mendarmabaktikan seluruh kekayaan, kerja dan hidupnya bagi rakyatnya.
Sang Raja selalu berhasil meredam kemarahan dan kekacauan yang terjadi di Negaranya yang kini terpolarisasi menjadi dua kekuatan politik besar, golongan merah dan kuning. Sesuai dengan janji beliau bahwa Raja akan memimpin kerajaannya dengan kebenaran bagi kemanfaatan dan kebahagiaan rakyat Thailand.
“Ketika seorang pemimpin mencintai rakyatnya serta bekerja sepenuh hati melayani rakyatnya tanpa pamrih makan rakyatnya pun akan kembali mencintai pemimpinnya dengan sepenuh hati,” kenang Hendri Wasito sembari berharap, “Semoga Negara kita Indonesia tercinta memiliki sesosok pemimpin yang senantiasa dicintai oleh rakyatnya juga!” (Red)
