Selasa, 30 Mei 23

60 Persen UMKM Dikelola oleh Perempuan

60 Persen UMKM Dikelola oleh Perempuan
* Dewi Tenty Septi Artiany. (Foto: Fikar/Women's Obsession)

Oleh: Dr. Dewi Tenty Septi Artiany, SH, MH, M.Kn, Doktor Ilmu Hukum, Alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Notaris, Pegiat Koperasi dan UMKM

 

Pada tanggal 22 Desember 2021 yang bertepatan dengan Hari Ibu saya berkesempatan untuk  mengisi acara di RRI Bandung dengan tema “Perempuan Tangguh, Ekonomi Tumbuh”.

Suatu topik yang menarik yang pastinya akan menonjolkan kekuatan perempuan tidak hanya dari sisi seorang ibu yang dengan kodratnya sudah ditakdirkan berfisik dan mental yang luar biasa kuat untuk melahirkan, menyusui dan membesarkan anak juga sebagai pesantren pertama bagi anak anaknya untuk dapat menerima pelajaran lebih lanjut tentang hidup dan kehidupan baik di sekolah maupun di lingkungannya.

Peran perempuan pada saat ini tidak hanya sebatas mengurus domestic, tapi juga berpartisipasi sebagai penopang perekonomian keluarga.

Data menunjukan lebih dari 60 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dikelola oleh perempuan.

Dari banyaknya pelaku bisnis di Indonesia, 64 jutanya merupakan pelaku UMKM. Jumlah ini pun terus meningkat setiap tahunnya. Makanya tak heran apabila UMKM disebut sebagai penggerak ekonomi di Indonesia. Dengan kontribusi UMKM terhadap pendapatan nasional mencapai 61,1 persen.

Dari banyaknya jumlah pelaku UMKM, 37 jutanya merupakan perempuan. Menurut data Bank Indonesia, lebih dari 60 persen UMKM di Indonesia dijalankan oleh perempuan. Data ini menunjukkan partisipasi dan peran perempuan dalam mendukung perekonomian Indonesia

Angka partisipasi perempuan dalam bidang kewirausahaan di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara. Hal ini sejalan dengan survei berjudul “Advancing Women in Entrepreneurship yang dilakukan oleh Google-Kantar terhadap 990 perempuan dan 510 laki-laki di 12 negara pada Januari hingga Februari 2020.

Penelitian tersebut menemukan, bahwa 49 persen perempuan menyatakan diri sebagai pewirausaha dengan bisnis yang mereka jalankan sendiri, sedangkan 45 persen berkata baru ingin berwirausaha. Artinya, jumlah perempuan yang ingin terjun ke dunia usaha terbilang cukup tinggi.

Pada era disrupsi yang mendorong percepatan digitalisasi juga meningkatkan peran perempuan dalam kegiatan penjualan,  sebanyak 27.55 % perempuan di Indonesia menekuni kegiatan penjualan untuk menambah income keluarganya baik melakukan penjualan online maupun menjadi reseller ataupun drop shipper.

Kegiatan ini membuktikan bahwa digitalisasi dapat meningkatkan kegiatan usaha perempuan di rumah sambil mengurus urusan domestiknya.

Peningkatan penjualan ini merupakan tambahan kegiatan usaha lain yang sudah ada sebelum adanya digitalisasi, seperti kegiatan produksi pangan dan pakaian rumahan yang banyak dilakukan di kantong-kantong produksi.

Kembali kepada tema perempuan tangguh, ekonomi tumbuh dengan populasi sebanyak kurang lebih 49% perempuan di Indonesia kemandirian finansial perempuan menjadi kekuatan tersendiri untuk menjadi penopang perekonomian keluarga, lingkungan dan bangsa

Selamat Hari Ibu.

Tetap menjadi batu karang yang kuat menempas ombak sebagai pelindung anak anak kita dari pengaruh buruk, dan menjadi penopang perekonomian keluarga.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.