Senin, 6 Mei 24

16 Negara Ikuti Pelatihan Penanggulangan Bencana di Semarang

16 Negara Ikuti Pelatihan Penanggulangan Bencana di Semarang

Semarang, Obsessionnews – Palang Merah Indonesia mengadakan pelatihan penanggulangan bencana yang diikuti 16 negara di Pusdiklat PMI Jawa Tengah, Selasa (24/5/2016). Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan menekan potensi bencana alam di negara masing-masing.

Simulasi bencana alam bertemakan ‘ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management’ tersebut dihelat di Semarang selama enam hari mulai 23-28 Mei.

Ke-16 negara itu adalah Indonesia sebagai tuan rumah, Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, Brunei Darussalam dan Singapura ditambah enam negara dari kepulauan Pasifik.

International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) Head of Country Cluster Support Team and Representative to ASEAN, Giorgio Ferrario, bangga atas terlibatnya Indonesia sebagai salah satu peserta utama dalam simulasi kali ini. Terlenih, Kota Semarang menjadi gelaran spesial itu.

“Terima kasih untuk PMI yang menginisiasi acara ini. Kami percaya simulasi bersama negara-negara Asean jadi momentum terpenting guna memperkuat kemitraan antara lembaga penanggulangan bencana internasional mulai AHA Centre, Perhimpunan Nasional Badan Penanggulangan Bencana tingkat regional di tiap negara Asean dan IFRC,” ujar Giorgio dalam rilisnya.

Pihaknya mengatakan, proses simulasi bencana bisa berupa perwujudan program Asean Agreement on Disaster Mangement and Emergency Response (AADMER) antara 16 negara Asean dan kepulauan Pasifik. Menurutnya, apabila kemitraan terjalin dengan baik maka hal tersebut menjadi langkah strategis untuk memperluas jaringan.

“Upaya ini juga meningkatkan kerjasama dengan Asean sebagai kontribusi menjalin program kerja AADMER 2016-2020,” paparnya.

Sementara itu Officer for AHA Centre Executive Programme, Ririn Haryani memaparkan jika pelatihan kebencanaan ini bakal diadakan secara berkelanjutan selama enam bulan ke depan. Disamping Semarang, lokasi simulaai akan berpindah-pindah ke sejumlah negara mulai kepulauan Selandia Baru, Jepang, Malaysia, tapi bisa juga kembali digelar di Indonesia.

Pihaknya menargetkan mampu merekrut 100 orang dalam tiap pelatihan yang digelar. “Saat ini yang baru ikut latihan 45 orang. Dan di sini ada 16 peserta perwakilan negara Asean dan Pasifik,” ujar Ririn.

Mereka akan bertugas membantu setiap negara dalam menekan resiko bencana. Bantuan bisa berwujud suplai update data terbarukan baik saat masa pra-bencana maupun ketika masuk tanggap darurat.

“Akan kami berikan informasi secara real time. Dengan demikian, pemerintah negara lain dapat memperoleh informasi terkini,” tandasnya.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.