Jumat, 26 April 24

Pesan Jokowi: Jaga Kebinekaan dan Bangun Solidaritas

Pesan Jokowi: Jaga Kebinekaan dan Bangun Solidaritas
* Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama di Istana Merdeka Jakarta.

Jakarta, Obsessionnews.com – Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama di Istana Merdeka Jakarta. Mengawali pertemuan tersebut, Presiden Jokowi berbicara seputar keberagaman sebagai kekuatan bangsa Indonesia. Meski terdapat perbedaan keyakinan, semua pihak disebutnya harus dapat bersatu menjaga kebinekaan dan solidaritas.

“Apa pun agamanya, apa pun sukunya, apa pun golongannya, untuk menjaga kebinekaan dan membangun solidaritas,” ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut ialah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini, Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Syaiful Bakhri, dan Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.

Selain itu, hadir pula Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Henriette T. Hutabarat-Lebang, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia Hartati Murdaya, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghuchu Indonesia Uung Sendana L. Linggaraja, , Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, serta Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara dengan para tokoh lintas agama yang hadir membicarakan seputar dinamika kebangsaan. Ia juga memberikan apresiasi atas kesolidan semua tokoh lintas agama yang hendak menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Saya senang mendengar komitmen semua tokoh agama dan umatnya untuk terus menjaga, mempertahankan, dan memperkokoh Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika. Saya senang dan berterima kasih mendengar komitmen semua umat beragama untuk terus menjaga persatuan, persaudaraan, perdamaian, dan toleransi antarumat, antarkelompok, dan antargolongan,” kata Jokowi usai pertemuan.

Menyikapi dinamika yang terjadi beberapa waktu belakangan di kalangan masyarakat, Presiden Jokowi meminta para pihak maupun kelompok untuk segera menghentikan gesekan-gesekan yang ada. Sebab sesungguhnya semua orang Indonesia adalah saudara sebangsa.

“Jikalau pun dalam beberapa waktu terakhir ini ada gesekan antarkelompok di masyarakat, mulai saat ini saya minta hal-hal tersebut untuk segera dihentikan. Jangan saling menghujat, karena kita ini adalah saudara. Jangan saling menjelekkan, karena kita ini adalah saudara. Jangan saling memfitnah, karena kita adalah saudara. Jangan saling menolak, karena kita ini adalah saudara,” ucapnya.

Presiden juga mengingatkan bahwa gelombang demonstrasi yang terus menerus dilakukan adalah sebuah tindakan yang tidak produktif yang juga harus dihentikan.

“Jangan kita saling mendemo, habis energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif itu. Kita adalah saudara sebangsa dan se-Tanah Air,” tegas Jokowi.

Meski demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menggarisbawahi bahwa negara melindungi hak setiap warganya untuk berekspresi dan mengemukakan pendapat. Namun, kebebasan yang ada tersebut tentunya harus diiringi dengan tanggung jawab dan tidak melanggar aturan yang ada.

“Saya perlu tegaskan di sini bahwa kebebasan berpendapat, berserikat, dan berkumpul itu dijamin oleh konstitusi kita. Tapi saya juga perlu tegaskan bahwa kebebasan itu harus sesuai dengan koridor hukum, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945, serta harus berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Presiden. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.